Menjaga Tradisi Menyantap Gulo Puan usai Salat Jumat, Kuliner unik Khas Palembang

Menjaga Tradisi Menyantap Gulo Puan usai Salat Jumat, Kuliner unik Khas Palembang (Foto WongKito.co/Faturrahman)

Gulo Puan menjadi salah satu kudapan unik yang konon telah dinikmati bangsawan Palembang pada masa Kesultanan Palembang Darussalam.

Hingga kini, meskipun langka pengemar Gulo Puan masih bisa menikmati kuliner tersebut karena masih dijual setiap hari Jumat di halaman Masjid Agung Palembang, Sumatera Selatan.

Adalah Rubi salah seorang penjual Gulo Puan yang telah turun temurun menjual kudapan tersebut, dan hanya berjualan setiap hari Jumat di halaman Masjid Agung dan hari Minggu di Kawasan Taman Kambang Iwak.

Tak hanya Rubi, kini juga ada penjual lain yang juga menawarkan Gulo Puan di pelataran masjid  yang masuk dalam kategori masjid nasional tersebut.

Baca Juga:

Gulo Puan memang bukanlah makanan yang umum dijumpai, kini cenderung langka, hanya sepekan sekali bisa menikmati kudapan bangsawan Palembang tempo dulu tersebut.

"Saya menjaga tradisi menjual Gulo Puan, karena sudah dari nenek dan orang tua kami yang berjualan," kata Rubi ditemui di halaman Masjid Agung, Jumat (19/7/2024).

Penyuka Gulo Puan menurut dia mayoritas memang Jemaah salat Jumat yang berusia lanjut, jarang sekali anak muda yang membeli dan menikmati langsung.

Sepertinya, penikmat Gulo Puan tidak hanya mengemari tetapi memang menjaga kerinduan rasa terhadap kudapan di masa lalu itu.

Hal senada diungkapkan Pipit pedagang Gulo Puan lainnya. "Saya jualan baru sekitar 3 tahun tapi pembelinya merupakan pelanggan setia yang tak pernah absen setiap pekan," kata dia, di sela-sela membungkus pesanan Gulo Puan.

Gulo Puan memiliki rasa yang unik dan dipercaya berkhasiat untuk menjaga Kesehatan tubuh Ketika rajin mengonsumsinya.

Susu Kerbau

Melakoni tradisi membuat Gulo Puan menurut Rubi telah dilakukan keluarga di dusun, tepatnya di Kawasan Pampang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Gulo Puan merupakan olahan susu kerbau liar dimasak dengan menambahkan gula sehingga terbentuk buliran-buliran padat yang teksturnya lembut tapi cenderung kering.

Rasanya yang unik, gurih dan manis cocok disajikan untuk menambahkan gurih kudapan lain, seperti ketan atau makanan manis lainnya.

Baca Juga:

Rubi bercerita setiap pekan dia menjual sedikitnya 10 kilogram Gulo Puan di halaman Masjid Agung dan Kambang Iwak Palembang.

Harganya cukup terjangkau Rp 140 ribu per kilogram, tetapi jika pelanggan hanya ingin membeli 1/2 ons pun tetap dilayani, kata dia.

Thoriq penikmat Gulo Puan mengakui kalau setiap pekan rajin mengonsumi kudapan tersebut.

"Rasanya yang gemuk manis dan bikin badan berasa lebih sehat membuat aku rajin menyantap Gulo Puan," kata dia.

Apalagi, meskipun Gulo Puan tergolong mahal bisa dibeli dengan Harga Rp 10 ribu saja untuk 1/2 onsnya.

Sebagai pengemar tentunya, membeli sedikit Gulo Puan cukup memenuhi kebutuhan setiap pekan, tambah dia.(Mg1/Mg2)

Editor: Redaksi Wongkito

Related Stories