GayaKito
Nadine Chandrawinata: Capres Kurang Detail Bahas Lingkungan pada Debat Pilpres 2024
PALEMBANG, WongKito.co - Seleberitas yang juga aktivis lingkungan, Nadine Chandrawinata menilai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) dalam debat Pilpres 2024 kurang detail membahas lingkungan, padahal permasalahan lingkungan kini sudah menjadi gerakan seluruh dunia.
"Semestinya, para kandidat presiden lebih detail, misalnya bagaimana upaya waste management mulai dari keluarga," kata dia ketika menjadi salah satu pembicara pada Green Webinar dengan tema Melihat Secara Kritis Komitmen Hijau Para Kandidat yang diselenggarakan AMSI didukung BBC Media Action, Kamis (8/2/2024).
Nadine menjelaskan terkait dengan skema gerakan menyelamatkan lingkungan yang paling sederhana adalah dengan dimulai menerapkan manajemen dalam mengolah sampah atau waste manajemen.
Baca Juga:
- Huawei Merajai Penjualan Smartphone di Tiongkok
- Jumat Berkah, Prakiraan Cuaca Palembang Siang hari Hujan Petir
- Prebunking: Waspada Hoaks Politik Meningkat 2 kali lipat Dibanding 2019, Simak Cirinya dan Lakukan ini Agar tak Terpapar
Dimana program tersebut akan menyentuh sektor terkecil yaitu rumah tangga.
"Saya yakin pasti bisa jika regulasi yang mengaturnya juga diterapkan dengan serius," kata dia.
Ia mencontohkan penerapan seat belt atau sabuk pengaman bisa menjadi contoh dari implementasi regulasi yang dipatuhi masyarakat.
Dengan mengadopsi sistem yang terapkan dalam penggunaan sabuk pengaman tentunya akan mempermudah menjaga lingkungan dari kepunahan akibat sampah, ujar dia.
Nadine menegaskan kekinian isu lingkungan sangat kritis sehingga harus digerakkan seluruh bangsa secara bersama-sama.
Baca Juga:
- Warga minta Normalisasi Anak Sungai Hingga Pembangunan Kantor Lurah saat Reses Tahap I Anggota DPRD Sumsel Dapil X Banyuasin
- Anggota DPRD Sumsel Berharap Wisatawan Tertarik Berkunjung ke Palembang, Reses Tahap I Dapil I Kota Palembang
- Durian Linggau Banjiri Kota Palembang, Harga mulai Rp 8.000
Apalagi yang paling jelas Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki gunung api dan kegempaan yang kerap kali menyebabkan terjadinya bencana alam, ujar dia.
Sementara tiga pembicara lain yang dihadirkan adalah Tiza Mafira (Director Climate Polict Initiative Indonesia), M Habib Abiyan (Peneliti Departemen Hubungan Internasional, CSIS),
Grahat Nagara (Legal Researcher on Criminal Law Policy and Agration Governance).
Acara dibuka oleh Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika dan dimoderatori CEO KGI Network, Upi Asmarandhana dengan peserta berasal dari seluruh anggota AMSI di Indonesia.(ert)
