Ragam
Patung Katak di Peru Ungkap Keruntuhan Peradaban Kuno Akibat Perubahan Iklim
JAKARTA, WongKito.co - Patung kecil berupa dua katak dan simbol-simbol terkait air lainnya, yang ditemukan di dekat Kota Caral di Peru, telah membantu para arkeolog memastikan bahwa sebuah peradaban kuno menghilang karena perubahan iklim yang dahsyat. Caral dikenal pernah menjadi kota tertua di benua itu.
Perubahan iklim, pergeseran pola cuaca jangka panjang dan berskala besar, dapat disebabkan oleh faktor-faktor alami seperti perubahan aktivitas matahari atau letusan gunung berapi. Sejak awal tahun 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi pendorong utamanya.
Para arkeolog mengatakan, mereka menemukan patung kecil dua amfibi, yang berasal dari 3.800 tahun yang lalu. Selain itu sosok antropomorfik di dinding lumpur awal tahun ini di situs arkeologi Vichama, sekitar 160 kilometer di utara ibu kota Lima.
Situs ini berkembang antara tahun 1800 dan 1500 SM dan merupakan pusat perkotaan yang populasinya berkembang setelah runtuhnya kota kuno Caral.
“Patung yang menggambarkan kodok melambangkan kesuburan, dan pemujaan terhadap air dan hujan setelah kemarau panjang menurut representasi dunia Andes,” kata arkeolog Tatiana Abad, kepala penelitian di Vichama dikutip Reuters Senin 1 September 2025.
- Ilmuwan Sebut Bawang Merah Efektif Tingkatkan Perlindungan Panel Surya
- Hoaks: Ada Korban Pemerkosaan di Tengah Demonstrasi yang Dirawat di RSU UKI
- Ketua DPRD Sumsel Bersumpah di Bawah Al Quran Warnai Aksi Mahasiswa di Palembang
Abad menambahkan bahwa bersama dengan patung dua amfibi berukuran 12 sentimeter, figur-figur sisa kerangka individu yang mengalami kekurangan gizi ditemukan di dinding Vichama.
Abad mengatakan sosok-sosok itu tampak seperti mengalami kekurangan gizi karena perubahan iklim. Sebuah fenomena global yang menyebabkan kemunduran bukan hanya Caral, tetapi juga peradaban lain di bagian lain dunia.
“Katak merupakan simbol krisis yang dialami populasi ini dan melambangkan kesuburan dan kemakmuran,” kata Abad.
Caral, sebuah kota yang terdiri dari 32 bangunan monumental yang berusia sekitar 5.000 tahun, sezaman dengan peradaban lain seperti Mesir dan Sumeria. Namun, menurut para peneliti, kota ini berkembang secara unik dalam isolasi total.
- FDA Hentikan Impor Udang BMS karena Radioaktif, Simak Penelusuran Faktanya
- ICJS 2025: Masyarakat Adat, Petani, Perempuan, Disabilitas, hingga Miskin Kota Serukan Keadilan Iklim
- Bundaran Air Mancur Palembang Siap Diperelok, Apa Saja Rencana Perubahannya?
Peru merupakan tempat lahirnya kebudayaan kuno dan memiliki peninggalan arkeologi penting seperti reruntuhan Inca di Machu Picchu. Selain itu garis serta figur raksasa misterius di Nazca, yang terletak di daerah gurun di pantai tengah negara tersebut.
Tulisan ini telah tayang di TrenAsia.com oleh Amirudin Zuhri pada 2 September 2025.