Ragam
Peneliti Temukan Fosil Dinosaurus Pemakan Mamalia

JAKARTA- Ahli Paleontologi dari Universitas MC Gill, Hans Larsson menemukan fosil mikroraptor.
Uniknya, fosil mikroraptor yang ditemukan oleh Larsson lengkap dengan tulang belulang sisa makanan terakhirnya.
Hasil temuan fosil dinosaurus karnivora disampaikanbdengan sayap burung ini menunjukkan bahwa dino tersebut memakan sejumlah hewan, seperti ikan, burung, kadal, dan juga mamalia.
"Mereka pemangsa oportunistik," kata Larsson seperti dikutip TrenAsia.com dari Insider Selasa, 27 Desember 2022.
Baca Juga:
- Petani Kelapa: 2022 Tahun Merana, Harga Kelapa Hanya Rp 1.000
- Dikektur Krakatau Steel Silmy Karim jadi Dirjen Imigrasi, Simak Kekayaannya
- Aktris Katy Louise Saunders, yang diduga pacar Song Joong Ki Dipuji Netizen
Ada kisaran 20 fosil yang ditemukan dengan tulang-belulang makanan mereka yang membatu di dalamnya. Ia mengatakan, ini adalah pertama kalinya sebuah fosil menunjukkan bahwa ada dinosaurus yang memakan mamalia.
Karenanya, Larsson mengatakan penemuan ini menjadi penting sebab bisa membuat gambaran baru mengenai bagaimana ekosistem prasejarah mungkin bekerja.
"Temuan ini adalah satu-satunya bukti kuat yang kami miliki tentang konsumsi makanan dari hewan yang sudah lama punah ini dan mereka sangat langka," tambah Larsson.
Baca Juga:
- Lonjakan Trafik Layanan Data 17,6 Persen, Telkomsel Pastikan Kesiapan Konektivitas Momen Nataru
- Diperingati sebagai Hari Ibu, Tilik Sejarah Kongres Perempuan Indonesia Pertama 94 Tahun Lalu
- Kuota Khusus Aplikasi Mobile Games, Telkomsel Luncurkan Paket GamesMAX Booster
Sebagai informasi, fosil mikroraptor pertama kali ditemukan pada awal tahun 2000-an di Liaoning, China, yang terletak di bagian timur laut negara tersebut di sepanjang Laut Kuning.
Kala itu, para ilmuwan berspekulasi bahwa spesies tersebut kemungkinan besar punah karena ia memiliki empat sayap dan dua sayap tambahan menciptakan tarikan saat bergerak. Karenanya, kemampuannya menjadikan makanan dari semua jenis hewan mungkin tidak cukup untuk mengimbangi dua sayap yang terlalu banyak.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 27 Dec 2022