Pengendalian Inflasi, Warga Antusias Tukar Kupon Potongan Harga Cabai Bawang di Pasar Km 5

Banjir di Sumatera Barat dan wilayah Jawa berdampak pada distribusi barang terhambat dan memicu naiknya harga cabang dan bawang di Palembang. (wongkito.co/yulia savitri)

PALEMBANG, WongKito.co - Qadriyah, pengunjung Pasar Km 5 Palembang, merasa terpanggil untuk mendekati pengeras suara yang mengumumkan adanya kupon belanja cabai dan bawang pada Senin, (22/12/2025). Tanpa perlu antre panjang, dia pun mendapatkan kupon hanya dengan menuliskan nama dan alamat ke petugas Dinas Perdagangan Palembang.

Kupon tersebut berisi potongan belanja senilai Rp 10 ribu untuk cabai atau bawang. Qadriyah memilih untuk membeli bawang. “Saya tukar kuponnya dengan bawang merah, dapat 2 ons tanpa saya tambah uang lagi. Jadi, hari ini saya dapat bawang gratis,” tutur Qadriyah dibincangi WongKito.co usai belanja.

Penukaran kupon dengan cabai dan bawang ini merupakan cara Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang bersama HIPMI dalam Operasi Pasar jelang Libur Natal dan Tahun Baru, sekaligus sebagai upaya pengendalian inflasi.

Terpantau, operasi pasar ini juga menyediakan beras dan minyak goreng dengan harga lebih murah yang juga disambut antusias warga di Pasar Km 5 Palembang. “Saya tadi sempat bingung membeli minyaknya pakai kupon juga atau tidak, ternyata tidak, tapi saya senang harga minyaknya Rp 14.500 perliter,” sebut Mira, pembeli Pasar Km 5 lainnya.

Kepala Bidang Stabilisasi dan Sarana Distribusi Disdag Kota Palembang, Elsa Noviani menjelaskan, operasi pasar ini digelar untuk mengimbangi harga komoditas yang sudah naik dan menjadi pemicu inflasi, salah satunya bawang dan cabai. Terkait harga bawang dan cabai saat ini tercatat masih cukup tinggi, seperti cabai burung di harga Rp 80 ribu perkilogram.

Pemkot Palembang mencari jalan membantu masyarakat agar bisa membeli kebutuhannya sekaligus mengendalikan inflasi. Dengan bekerja sama dengan HIPMI Palembang, pihaknya membagikan 680 kupon belanja dengan potongan Rp 10 ribu perkupon.

“Kupon itu kami bagi untuk dua pasar, 340 kupon dibagikan hari ini di Pasar Km 5 dan 340 lainnya dibagikan besok di Pasar Lemabang,” sebut Elsa kepada WongKito.co, Senin (22/12/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Pengurus Cabang HIPMI Kota Palembang, Feby Anggi Pratama mengatakan, pihaknya turut bersinergi dalam operasi pasar dalam rangka menjaga inflasi tersebut. Dia mendapati besarnya antusias warga untuk mendapatkan kupon cabai dan bawang.

“Ini bentuk kontribusi kami dengan hadir langsung dan memberikan kupon. Ternyata, cara ini sangat menyentuh masyarakat. Tadi ada ibu dari Medan yang mengaku senang kalau di tempatnya juga diterapkan cara yang sama. Ada juga ibu-ibu yang menunjukkan belanjaan cabainya ke kami dan mengucapkan terima kasih,” katanya.

Menurutnya, operasi pasar dengan cara pembagian kupon dengan potongan harga memberi peluang masyarakat untuk belanja kebutuhan lebih banyak. Dengan begitu, inflasi dapat ditekan dan berdampak besar ke masyarakat.

“Gagasan kupon khusus di operasi pasar ini yang perdana. Tapi kolaborasi kami dengan Disdag sudah satu tahun terakhir, terutama untuk pengadaan telur di operasi pasar. Biasanya HIPMI siapkan 100 kg telur dengan harga Rp 20 ribu perkilogram dan langsung habis dalam 20 menit,” terangnya.

Banjir Picu Kenaikan Harga Cabai dan Bawang

Disdag Kota Palembang mencatat, perkembangan harga rata-rata barang kebutuhan pokok di Pasar Km 5 Palembang tercatat masih fluktuatif. Harga beras medium Rp 13.500 perkilogram, sementara beras premium di harga Rp 15.000 perkilogram. Minyak goreng curah Rp 19.000 perliter dan minyak goreng kemasan Rp 20.000 perkilogram.

Untuk daging sapi seharga Rp 140.000 perkilogram, daging ayam Rp 40.000 perkilogram, dan telur ayam ras Rp 20.000 perkilogram. Sementara bawang merah Rp 40.000 perkilogram dan bawang putih Rp 36.000 perkilogram. Cabai merah keriting Rp 40.000 perkilogram, cabai rawit Rp 60.000 perkilogram, dan cabai burung Rp 70.000 perkilogram.

“Harga cabai burung itu bisa sampai Rp 80.000 perkilogram, masih mahal. Lalu, cabai jengki kosong, tidak ada barangnya dua hari ini,” ujar salah satu pedagang.

Disinggung stok komoditas yang tidak ada seperti cabai jengki seperti yang dikeluhkan pedagang, Kepala Bidang Stabilisasi dan Sarana Distribusi Disdag Kota Palembang, Elsa Noviani menyampaikan, pengadaan stkomoditas tergantung cuaca. Musim hujan saat ini membuat komoditas seperti cabai cepat membusuk dan berakibat harganya naik.

“Ditambah juga beberapa daerah ada yang banjir seperti di Sumatera Barat dan wilayah Jawa, sehingga distribusi barang terhambat dan memicu naiknya harga cabai dan bawang,” ulasnya.

Elsa juga mengungkapkan, biasanya harga-harga barang naik jelang penutupan tahun seperti saat ini. Kondisi tersebut juga berbarengan dengan naiknya permintaan dari masyarakat. Begitu juga saat Ramadhan, pasti akan digelar pasar murah di seluruh kecamatan. “Tidak memungkinkan, operasi pasar seperti ini akan digelar juga saat Ramadhan. (yulia savitri)

Editor: Redaksi Wongkito
Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories