KabarKito
PLN Dorong electric lifestyle, Berikut Penjelasannya
JAKARTA - Pascapandemi kenaikan penggunaan listrik diprediksi akan terus meningkat seiring dengan pulihnya perekonomian negara,
Executive Vice President Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PT. PLN (Persero), Edwin Nugraha mengungkapkan bahwa angka konsumsi listrik bulan Oktober terlampai lebih tinggi sejak tahun 2017, dan tumbuh hingga 4,7 persen jika dibandingkan dengan bulan Oktober tahun 2020.
“Meskipun sebelumnya ada tekanan Covid-19, tapi bouncing cukup cepat. Hingga November ini, kenaikan energi konsumsi yang tinggi melebihi catatan kita dibandingkan beberapa tahun lalu” Ujar Edwin dikutip dari keterangan pers Sabtu 27 November 2021.
Untuk menyetarakan pasokan listrik yang cukup, PLN berusaha meningkatkan penggunaan listrik di masyarakat agar pasokan listrik dapat digunakan secara maksimal. Salah satunya dengan program electricitying lifestyle di masyarakat.
- Cara Pemerintah Tingkatkan Perekonomian Syariah, Akselerasi Inklusi Keuangan di Lingkungan Pondok Pesantren
- Ini Gejala Seorang Terinfeksi Virus COVID-19 Varian Omicron
- Bikin Gulai Daun Singkong yang Lebih Enak dari Daging, Gampang dan Hemat
Dengan program ini, PLN membuat sejumlah program seperti peralihan penggunaan kompor gas ke kompor induksi yang terbilang lebih murah, dan dapat meminimalisir impor serta perbaikan perdagangan dalam negeri.
Guna menarik minat masyarakat untuk beralih ke kompor induksi, PLN memberikan harga kompor induksi murah bila memilliki kerja sama dengan PLN. Tak hanya itu, PLN juga menciptakan aplikasi Charge.in guna memakismalkan program yang berlangsung, yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai sumber informasi terkait pelayanan listrik.
Dari sisi transportasi, PLN juga bekerja sama dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Otomotif, guna memudahkan masyarakat dalam membeli kendaraan listrik hingga pelayanan pasca pembelian yang dibantu oleh PLN. Pelayanan tersebut meliputi mulai dari home charging, pengisian ulang baterai, hingga keringanan harga yang diberikan oleh pembeli.
Pengguna kendaraan listrik juga diberi pelanggan mendapatkan diskon tarif sebesar 30 persen. Alhasil, jika tarif awal listrik adalah Rp1.444 per kWh, maka pelanggan hanya perlu membayarRp1.011 per kWh untuk pengisian daya kendaraan listrik pada pukul 22.00 hingga 05.00.
"Kendaraan listrik memiliki mekanisme yang berbeda dengan kendaraan berbasis BBM, 80 persen pengisian daya akan dilakukan dirumah masing-masing pemilik kendaraan, oleh karena itu PLN telah menyediakan layanan home charging agar pelanggan tidak perlu khawatir untuk memasang charger dirumahnya dan kehabisan daya listrik untuk kendaraannya. Tambah daya pun kita berikan harga spesial 150 ribu untuk 1 phasa hingga daya 11 ribu VA dan 450 ribu untuk 3 phasa hingga daya 16 ribu," ucapnya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 29 Nov 2021