Ekonomi dan UMKM
Rupiah Dibayangi Suku Bunga AS, Menguat Tipis
JAKARTA - Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) menguat tipis pada perdagangan via Bloomberg di harga Rp14.354 per dolar Amerika Serikat (AS) dengan menguat 0,01% atau 2 poin pada pukul 09:15 WIB.
Akan tetapi, Ariston Tjendra, Analis Keuangan mengungkapkan kurs rupiah masih dibayangi dengan potensi pelemahan di kisaran Rp14.370-Rp14.340 per dolar AS yang masih disebabkan oleh sentimen suku bunga acuan AS yang lebih agresif ditengah fase konsolidasi di kisaran terbatas.
"Dinihari tadi, salah satu anggota pemegang hak suara kebijakan moneter Bank Sentral AS, James Bullard, mengatakan peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin terbuka pada rapat berikutnya dan kemungkinan suku bunga acuan AS bisa menjadi 3,5% di akhir tahun 2022," ujar Ariston pada TrenAsia.com, Selasa, 19 April 2022.
Baca Juga :
- Mau Tahu, Inilah 5 Daftar Bank Tertua di Dunia
- Belanja Negara 2023 Dipatok Rp2,9 Kuadriliun, Ini Penjelasan Menkeu?
- Jokowi Terbitkan Perpres, Pemda Kini Berwenang Keluarkan Izin Pertambangan Minerba
Sehingga apabila hal tersebut terjadi, skenario kenaikan tersebut lebih tinggi dari ekspetasi pasar ini yang mempertahankan di akhir tahun di kisaran 2,00%-2,25%.
Di sisi lain, minat investor yang masih tinggi terhadap pasar keuangan Indonesia dan surplus neraca peradagangan Indonesia, masih menjadai katalis positif yang dapat menahan pelemahan rupiah.
"Hari ini BI akan merilis hasil rapat moneternya yang mungkin tidak menaikan suku bunga acuannya, BI mungkin akan menyuarakan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan bisa saja menyatakan kesiapsediaannya mengetatkan kebijakan moneter bila tekanan inflasi berlanjut," tambah Ariston.
Adapun sikap BI tersebut dapat menetralisir dampak negatif dari ekpetasi pasar terhadap kenaikan suku bungan acuan AS yang berdampak pada nilai tukar rupiah.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 19 Apr 2022