Ekonomi dan UMKM
Rupiah Tak Bertenaga, Ketegangan Geopolitik Ukraina Belum Mereda
JAKARTA - Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) berpotensi tertekan pada perdagangan awal pekan Senin, 21 Januari 2022 ini di kisaran Rp14.280 - Rp14.350 per dolar AS (Amerika Serikat).
Analis Keuangan Ariston Tjendra mengungkapkan, pelemahan ini masih disebabkan oleh ke khawatiran pasar terhadap ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina.
"AS dan negara-negara Barat melaporkan Rusia belum mundur dari perbatasan Ukraina dan malah menumpuk pasukan di sana. Akhir pekan kemarin, serangan militer Ukraina ke kelompok separatis pendukung Rusia di Ukraina Timur dikhawatirkan memicu Rusia untuk menyerang Ukraina," ujar Ariston pada TrenAsia.com, Senin 21 Februari 2022.
Baca Juga :
- Tes Antigen Mandiri di Rumah tanpa Bantuan Nakes? Yuk Ketahui Bahayanya
- Resep Kimci, Pas untuk Lidah Indonesia tanpa Gochujang
- Buruan, Masih Dibuka Pendaftaran Poltek Nuklir BRIN bisa Kuliah Gratis
Adanya kekhawatiran oleh pasar dengan terjadinya perang besar yang dapat meruntuhkan pertumbuhan ekonomi global, hal ini memicu pelaku pasar meninggalkan aset beresiko dan beralih ke aset yang lebih aman seperti emas dan dolar AS.
Pasar akan terus mengamati perkembangan ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina sepanjang minggu ini, selain itu, adanya usaha diplomasi yang dilakukan guna meredakan konflik dapat mencegah penekanan terhadap aset beresiko.
Di sisi lain penurunan COVID19 di Indonesia, dapat menjadi stimulus yang baik dalam meningkatkan keyakinan pasar terhadap rupiah, sehingga dapat menahan penekanan kurs rupiah.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 21 Feb 2022