BucuKito
Simak, 5 Tips Tingkatkan Penjualan Saat Live Streaming Lazada
JAKARTA - Saat menawarkan beragam produk yang kita jual secara online, ternyata tidak asal penawarkan saja. Simak tips dari platform penyedia layanan top up games dan produk digital UniPin agar meningkatkan penjualan di fitur live streaming Lazada. UniPin sendiri adalah satu mitra penjual di Lazada yang memanfaatkan fitur LazLive untuk mendongkrak penjualan mereka.
Pasalnya, live streaming saat ini sudah menjadi salah satu strategi pemasaran untuk menjual produk dengan cara yang lebih interaktif, informatif, sekaligus menggabungkan pengalaman belanja dengan hiburan.
General Manager Business UniPin Poeti Fatima mengatakan, pada momentum festival belanja di perayaan ulang tahun Lazada bulan Maret lalu, UniPin mencatat lonjakan penjualan lebih dari 50% setelah promosi dilakukan via LazLive.
Baca Juga:
- Dukungan untuk Nabila Pacar Eril Trending
- Sumsel Butuh Sekitar 3.000 sampai 4.000 Ekor Sapi Saat Idul Adha
- Paling Tinggi Sejak 2008, Harga BBM AS Tembus Rp73.359 per Galon, Simak Dampaknya ke Indonesia
Inilah beberapa tips dari Poeti untuk mendongkrak penjualan di layanan live streaming Lazada:
1. Kenali target pasar
Untuk bisa mengemas konten LazLive yang menarik dan mendulang banyak audiens, penjual harus memahami karakter dari para penonton atau target konsumen terlebih dahulu.
Di platform Lazada, penjual bisa mendapatkan data yang berhubungan dengan target konsumen di dashboard khusus penjual di Seller Center yang mana di dalamnya terdapat hasil analisis atas setiap produk yang dijual.
Poeti mengatakan, berhubung target konsumen dari UniPin adalah gamers, maka konsep LazLive pun dirancang sesuai dengan keinginan orang-orang yang menaruh minat di dunia game, misalnya mengundang influencer yang bisa membahas tips-tips dalam bermain.
Saat influencer yang diundang sedang melakukan siaran langsung, UniPin memanfaatkan fitur See-Now-Buy-Now di Lazada untuk memasukkan tautan produk-produk UniPin sehingga memungkinkan penonton untuk melakukan aksi pembelian saat tayangan berlangsung.
2. Pilih waktu terbaik
Poeti menyarankan agar penjual melakukan identifikasi waktu terbaik tuntuk siaran, misalnya di tanggal-tanggal gajian, akhir pekan, hingga jam pulang kerja.
Baca Juga:
- Beres.id Terdampak Induk Perusahaan yang Hentikan Operasional
- Kemendag Distribusikan Minyak Goreng Curah Rp14.000 per Liter, Melalui Aplikasi Si Mirah
- Pertemuan Ke-4 W20 di Manokwari Fokus Advokasi Perempuan Pedesaan dan Perempuan Penyandang Disabilitas
3. Jadikan live streaming sebagai momen untuk branding
Poeti mengatakan, sebaiknya LazLive tidak hanya dijadikan sebagai platform untuk menjual, tapi bisa juga untuk mem-branding toko.
Banyak penjual yang memaksakan diri untuk menjual produk sebanyak-banyaknya di live streaming dengan memasang diskon besar-besaran tapi malah menurunkan laba secara drastis.
Oleh karena itu, live streaming sebaiknya tidak hanya difokuskan sebagai kendaraan untuk menjual produk, tapi gunakan juga untuk membuat konsumen lebih dekat dengan penjual.
4. Gunakan strategi fear of missing out (FOMO)
UniPin menggunakan strategi FOMO dengan menawarkan diskon yang diberi batas waktu, misalnya dari 15 menit hingga 30 menit.
Dengan adanya batas waktu yang ditetapkan, konsumen pun akan takut ketinggalan sehingga menciptakan urgensi untuk pada mereka untuk melakukan pembelian.
5. Edukasi produk
Tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap produk yang ditawarkan pun menjadi sangat penting bagi pembawa acara.
Dengan tingkat pengetahuan yang tinggi, pembawa acara bisa memberikan edukasi yang tepat terkait produk sehingga semakin mendorong terjadinya transaksi. Edukasi produk juga bisa mengurangi risiko terjadinya sesi live streaming yang minim interaksi.
Dengan siaran yang berlangsung secara interaktif, live streaming dapat menjadi alat pemasaran yang efektif untuk menjangkau penonton secara instan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 13 Jun 2022