Simak Kenapa 2 Tren TikTok ini Membuat Pemilik Bisnis Ketar-Ketir

Simak Kenapa 2 Tren TikTok ini Membuat Pemilik Bisnis Ketar-Ketir (Pexels / Cottonbro Studio)

JAKARTA -  Sejak pertama kali kemunculan TikTok hingga sekarang telah memiliki 1,6 miliar pengguna aktif bulanan. Pengguna TikTok kerap membagikan cerita, saran, hingga pengalaman mereka. 

Dalam membagikan hal tersebut banyak pengguna yang menggunakan hashtag untuk menandai video mereka agar menjadi bagian dari suatu tren tertentu. 

Meski pengguna TikTok didominasi oleh kaum muda, namun keresahan mereka terhadap pekerjaan telah menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan.

Baca Juga:

Seperti dilansir dari laman resmi Inc, Jumat (30/6/2023), Workmahig, sebuah perusahaan perangkat lunak manajemen proyek melakukan analisis tentang tagar terkait pekerjaan paling populer di platform tersebut selama setahun terakhir. Dan hasilnya adalah seperti ini:

1. Quiet Quitting (746,7 Juta Penayangan )

Quiet quitting adalah wujud respons karyawan terhadap apa yang mereka rasakan selama bekerja di sebuah perusahaan. Biasanya berasal dari kekecewaan karena kurangnya apresiasi atau penghargaan terhadap kinerja mereka. 

Karyawan yang melakukan aksi quiet quitting biasanya akan mengalami penurunan semangat dan motivasi untuk melakukan pekerjaan di luar tanggung jawabnya dan hanya fokus untuk menyelesaikan tugas individu dengan effort secukupnya. 

Aksi quiet quitting yang dilakukan oleh karyawan tentu menimbulkan banyak dampak negatif terutama jika tidak disikapi dengan serius. Hal ini dapat merusak keseimbangan di tempat kerja dan berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. 

2. Act Your Wage (438,7 Juta Penayangan)

Hampir sama seperti quiet quitting, act your wage mengacu pada sikap untuk bekerja dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan gaji yang dibayarkan. Jika Anda mendapat upah minimum, maka Anda harus bekerja dengan usaha seminimal mungkin.

Act your wage kerap digunakan untuk menetapkan batasan dan menjaga diri dengan menunjukkan bahwa seseorang tidak akan memaksakan diri untuk bekerja secara berlebihan.

Wujud dari aksi act your wage biasanya adalah enggan diminta untuk lembur tanpa bayaran, enggan melakukan tugas tambahan tanpa kompensasi dan sejenisnya.

Baca Juga:

Kontributor Senor Forbes, Jack Kelly mengatakan melakukan aksi act your wage mungkin membuat Anda merasa baik untuk sementara waktu, namun jika diteruskan, hal ini akan membentuk pola pikir “karyawan vs bos”.

Alih-alih melakukan aksi act your wage, Kelly menyarankan Anda untuk mencari pekerjaan dan pemberi kerja yang memang sesuai dengan kriteria mereka dan bisa memberikan rasa nyaman saat bekerja. Ia juga menyarankan karyawan untuk berkomunikasi dengan manajemen jika mereka merasa kurang dihargai atau diabaikan. 

Nah, berikut tadi adalah artikel mengenai 2 tren TikTok yang membuat pemilik bisnis ketar-ketir. Semoga bermanfaat!

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 30 Jun 2023 


Related Stories