Ekonomi dan UMKM
Sinyal Positif Pertumbuhan Ekonomi Indonesia itu Mulai Tampak
JAKARTA - Badan Pusat Statistik menyampaikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai angka 5,44% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ekonomi tersebut, menjadi sinyal positif setelah dua tahun lebih didera pandemi.
Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan bahwa sektor rumah tangga menjadi penyumbang tertinggi bagi perekonomian Indonesia pada paruh pertama tahun ini.
Menurutnya, konsumsi rumah tangga menjadi kontributor utama pada produk domestik bruto (PDB), yakni sebesar 2,92%.
“Sebagai penyumbang utama pertumbuhan ekonomi triwulan kedua yang tumbuh 5,44 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, konsumsi rumah tangga tumbuh cukup impresif yaitu 5,51 persen”, ucap Margo, akhir pekan ini.
Hal ini ditambahkan karena terdapatnya pengenduran aktivitas masyarakat kalangan menengah ke atas, khususnya pada momen tertentu, seperti Ramadan dan Idulfitri.
Baca Juga:
- Geliat Ekonomi Palembang mulai Terasa, Realisasi Pajak Restoran kini Lampaui Target
- Perempuan Sekayu Diajarkan Membuat Peci Berbahan Kain Gambo
- ACT Curi Uang Donasi Korban Boeing JT610 RP 10 Miliar untuk Bayar Utang ke Koperasi Syariah 212
Ramalan para pakar memprediksi bahwa Indonesia masih memiliki peluang yang mumpuni untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2022.
Konsumsi rumah tangga tetap menjadi tumpuan bagi perekonomian Indonesia, di mana beberapa lokasi di Indonesia sudah mulai melonggarkan protokol kesehatan (prokes).
Walaupun pandemi masih ada, namun potensi untuk mencatatkan kenaikan ekonomi nasional hingga 5,17% - 6% rasanya bukan isapan jempol, meski Indonesia sempat dilanda varian Delta yang cukup menguras banyak perhatian.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 06 Aug 2022