Ragam
Tak hanya Rusia, 7 Negara Ini Juga Pakai Mata Uang Yuan
CHINA - Penggunaan mata uang China, Yuan terus meluas, tak hanya Rusia yang dinilai sebagai sekutu negeri Tiongkok tersebut.
Namun, tujuh negara lain juga mulai mengunakan mata uang yuan sebagai mata uang alternatif dalam perdagangan internasional dan sebagai mata uang cadangan dalam menghadapi hegemoni dolar AS.
Melansir dari laman website South China Morning Post pada Kamis, 11 Mei 2023, negara-negara di Amerika Selatan hingga Timur Tengah telah menemukan cara untuk menghindari mata uang Amerika yang sudah lama dominan dengan menggantinya menggunakan mata uang China, Yuan.
Baca Juga:
- Pencaker! Ayo Segera Daftarkan Diri, Lowongan BUMN Sudah Dibuka ada Formasi untuk SMA
- Melonjak 54 Persen, Adaro Energy (ADRO) Bagikan Dividen Rp14,74 Triliun
- Bank Indonesia Sumsel Raih Rekor MURI Pembuatan Pupuk Organik
Lalu negara-negara mana saja yang lebih banyak meggunakan Yuan?
1. Arab Saudi
Laporan pada Maret 2023 menunjukkan bahwa Arab Saudi sedang mempertimbangkan untuk menerima yuan daripada dolar AS untuk penjualan minyak.
Ini terjadi setelah Presiden Xi Jinping mengatakan selama kunjungan ke Arab Saudi pada Desember bahwa harus ada paradigma baru untuk kerja sama energi. Ia pun menyerukan untuk meningkatkan peran yuan sebagai mata uang perdagangan minyak dan gas.
2. Argentina
Argentina mengatakan pada akhir April bahwa mereka akan mulai membayar impor China dalam yuan daripada dolar AS
Argentina juga menggunakan yuan untuk membayar impor China senilai US$1,04 miliar pada April, bukan dolar AS, dan menargetkan barang senilai US$790 juta per bulan mulai Mei.
3. Brasil
Brasil telah mulai menerima penyelesaian perdagangan dan investasi dalam yuan. Hal ini dialkukan engan kesepakatan yang dicapai antara bank sentral pada Februari, dan penunjukan bank kliring yuan dan akses ke Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas, setara China dengan layanan pesan keuangan internasional Cepat pada awal April.
4. Bangladesh
Bangladesh dan Rusia setuju untuk menggunakan yuan untuk menyelesaikan pembayaran untuk pabrik nuklir yang sedang dibangun Moskow di negara Asia Selatan itu, kata seorang pejabat pemerintah Bangladesh seperti dikutip pada bulan April.
5. Pakistan
Pakistan mungkin mulai menggunakan yuan untuk membeli minyak mentah Rusia, dengan kargo uji 750.000 barel akan tiba pada minggu pertama Juni.
“Pakistan akan membayar harga minyak mentah kemungkinan besar dalam mata uang China, yuan, dan Bank of China dapat memainkan perannya untuk transaksi”, ujar seorang pejabat di kementerian energi, dikutip TrenAsia dari South China Moring Post.
6. Irak
Bank sentral Irak mengatakan pada Februari bahwa akan memungkinkan impor sektor swasta dilunasi dalam yuan, dan bahwa bank akan memberikan mata uang China kepada pemberi pinjaman Irak untuk membayar mitra China mereka.
Baca Juga:
- Konser Coldplay Mulai Dipromosikan di Jakarta
- Sabtu Pertama Mei, Diperingati Sebagai Hari Kesadaran Stroke Anak, ini 4 Ciri-Ciri dan Penjelasannya
- Telkomsel Siap Dukung Perhelatan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo dengan Optimalkan Kapasitas dan Kapabilitas Jaringan Broadband 4G hingga 5G
Mudhir Salih, penasihat ekonomi pemerintah, mengatakan ini menandai pertama kalinya impor akan dibiayai dari China dalam yuan, setelah sebelumnya hanya mengandalkan dolar AS.
7. Thailand
The Bangkok Post melaporkan pada akhir April bahwa, menurut gubernur bank sentral Sethaput Suthiwartnarueput, Bank of Thailand dan People's Bank of China telah mengadakan pembicaraan mengenai kerja sama tambahan untuk mendorong bisnis menggunakan penyelesaian yuan-baht untuk perdagangan antara kedua negara.
China dan Thailand memperbarui Pengaturan Swap Mata Uang Bilateral yuan-baht mereka pada Januari 2021, surat kabar itu melaporkan.
Pengaturan tersebut bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dalam mata uang lokal dan memperkuat kerja sama keuangan antara kedua negara.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 11 May 2023