Ragam
Terdampak Asap Sumsel? Malaysia Surati Indonesia Soal Penyebaran Kabut Asap
JAKARTA - Sejumlah wilayah negara di Malaysia kini terdampak asap, atas kondisi tersebut Malaysia menyurati Indonesia.
Seperti diketahui kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera telah terjadi sejak beberapa bulan ini.
Karhutla di Sumatera Selatan berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) termasuk yang paling luas, tercatat lebih dari 4.000 hektare yang tersebar di 12 kabupaten/kota.
Baca Juga:
- 200 Pengemudi Ojek Online Difabel dapat Perlindungan Asuransi dari BRINS
- Google Perkenalkan Pixel 8 dan Pixel 8 Pro
- Bantu 300 Paket Makanan, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Bantu Penanganan Karhutla di Sumsel
Karhutla tersebut menyayar lahan mineral dan lahan gambut dengan wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir terluas.
Kota Palembang sejak beberapa pekan ini dikepung asap sehingga kualitas udara sangat buruk bahkan hampir setiap hari berbahaya mengutip laman bmkg.go.id.
Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Perubahan Iklim Malaysia (NRECC) Nik Nazmi Nik Ahmad telah mengirim surat tersebut kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (LHK), Siti Nurbaya Bakar, seperti yang dilaporkan New Straits Times.
“Kami telah mengirim surat kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia mengenai masalah kabut lintas batas, menyusul pernyataan Perdana Menteri kemarin,” kata Nazmi pada Rabu 4 Oktober 2023, setelah menghadiri Pameran dan Konferensi Internasional Greentech dan Eco Products Malaysia (IGEM).
Pengiriman surat dilakukan setelah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memberikan instruksi kepada Nazmi untuk berkoordinasi dengan rekan-rekan di ASEAN guna mengatasi permasalahan kabut asap lintas batas.
Nazmi juga menekankan seluruh negara ASEAN, termasuk Indonesia, telah menandatangani Perjanjian tentang Polusi Asap Lintas Batas pada tahun 2002. Perjanjian tersebut merupakan komitmen resmi ASEAN dalam bidang lingkungan yang memiliki kekuatan hukum untuk mengurangi pencemaran udara akibat asap di Asia Tenggara.
Perjanjian ini juga mengakui bahwa polusi asap lintas batas yang timbul dari kebakaran lahan dan hutan harus dilakukan dimitigasi di tingkat nasional dan kerjasama internasional.
Malaysia akhir-akhir ini mencatat Indeks Pencemaran Udara (API) yang buruk di beberapa daerahnya. Pada Rabu siang, sejumlah wilayah di Serawak mencatat API sebesar 115, yang masuk dalam kategori tidak sehat.
Pada hari sebelumnya, tujuh lokasi di Malaysia mencatat nilai API melebihi 100, terutama di daerah Lembah Klang dan Seremban. Namun, angka tersebut mengalami penurunan setelah turun hujan.
Ratusan Titik Api
Pekan lalu, Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Wan Abdul Latiff Wan Jaffar menghubungkan kabut asap terbaru di Malaysia dengan ratusan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia.
Dia juga mencatat bahwa kebakaran tersebut telah memperburuk polusi udara di pantai barat Malaysia serta di Sarawak, yang terletak di pulau Kalimantan bagian Malaysia.
Baca Juga:
- Upaya Pendistribusian Tepat Sasaran, Pertamina Sosialisasikan Transformasi Distribusi LPG Subsisdi Ke Masyarakat
- KAI Geber Promo Tiket hingga Nostalgia Kuliner, Peringati HUT ke-78
- Darurat Kabut Asap: Kegiatan Sekolah di Palembang Dimundurkan, BMKG Kualitas Udara Berbahaya
Berdasarkan laporan dari Asean Specialized Meteorological Centre (ASMC) yang didasarkan pada citra satelit, ada 52 titik api kebakaran hutan di Sumatra dan 264 titik api di Kalimantan.
Meskipun begitu, pemerintah Indonesia menyangkal tuduhan bahwa kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia menyebar ke Malaysia. Siti Nurbaya menyatakan keluhan Malaysia terkait kabut asap Indonesia dianggap tidak akurat.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 05 Oct 2023