6 Tips Belanja Ramah Lingkungan

Senin, 25 Agustus 2025 09:24 WIB

Penulis:Redaksi Wongkito

Editor:Redaksi Wongkito

Ilustrasi wanita membawa belanjaannya dengan tas sendiri.
Ilustrasi wanita membawa belanjaannya dengan tas sendiri. (Freepik)

JAKARTA, WongKito.co – Perubahan iklim mengancam seluruh planet ini, tetapi untuk kebiasaan belanja kalian bisa ikut membantu menguranginya.

Saat ini, banyak individu, perusahaan, dan pemerintah mendukung upaya tanggung jawab sosial, seperti pengurangan jejak karbon, pengembangan teknologi hijau seperti tenaga surya, serta promosi produk dan layanan ramah lingkungan.

Produk ramah lingkungan dibuat dengan mempertimbangkan kesehatan planet. Kebiasaan belanja dan konsumsi berlebihan memberi tekanan pada bumi melalui overkonsumsi, penipisan sumber daya, dan sampah yang tidak perlu.

Sebaliknya, produk berkelanjutan membantu lingkungan dengan mengurangi dampak polusi dan praktik produksi yang boros. Perusahaan dan produk berkelanjutan menerapkan konservasi serta penggunaan energi yang efisien untuk menekan emisi global dan menjaga sumber daya bumi.

Dilansir dari Kiwi Energy dan Palmetto, berikut tips belanja ramah lingkungan yang bisa membantu menjadi konsumen yang lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan:

1. Buat Daftar Belanja

Salah satu masalah lingkungan adalah jumlah sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga setiap tahunnya. Salah satu cara untuk mengurangi sampah yang tidak perlu adalah dengan memastikan kalian hanya membeli barang yang memang dibutuhkan dan akan digunakan.

Jika kalian mudah tergoda membeli barang secara impulsif, membuat daftar belanja dan merencanakan pembelian sebelum pergi ke toko bisa sangat membantu, sehingga kalian tidak membuang makanan yang rusak atau tidak habis dimakan.

2. Beli Barang Bekas

Berkat meningkatnya permintaan konsumen, industri fast fashion terus memproduksi pakaian murah dan trendi yang biasanya hanya dipakai beberapa bulan atau satu musim saja. Akibatnya, banyak pakaian berakhir di toko barang bekas.

Namun, ketika modelnya sudah tidak lagi populer, pakaian tersebut jarang terjual dan lebih mungkin dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Bukan hanya pakaian, peralatan rumah tangga, elektronik, buku, mainan, dan barang-barang lain juga sering dibuang untuk memberi ruang bagi barang baru.

Berbelanja di toko barang bekas tidak hanya lebih ramah bagi dompet, tetapi juga mengurangi permintaan akan barang baru dan mencegah barang yang masih layak pakai masuk ke tempat pembuangan akhir.

Banyak toko barang bekas bekerja sama dengan yayasan atau organisasi sosial, sehingga setiap pembelian kalian juga bisa memberikan manfaat bagi komunitas.

3. Beli Produk Lokal

Jika memungkinkan, belanjalah secara ramah lingkungan dengan membeli produk dari perusahaan dan toko lokal. Membeli lokal berarti mendapatkan barang yang diproduksi di wilayah sekitar kalian, cara mudah untuk berbelanja lebih ramah lingkungan.

Sederhananya, pengiriman barang jarak jauh menggunakan pesawat, truk, dan mobil yang menghasilkan gas rumah kaca, yang berkontribusi pada polusi udara dan tanah.

Pengiriman barang melalui laut mengonsumsi lebih dari 300 juta ton bahan bakar fosil dan menyumbang hingga 3% emisi gas rumah kaca global dalam satu tahun.

Solusinya? Belanja secara lokal. Koperasi pangan komunitas, pasar petani, dan toko lokal fisik menggunakan jauh lebih sedikit bahan bakar untuk mengangkut produk dari sumbernya ke rak mereka.

4. Pilih Produk Organik dan Alami

Selain untuk kesehatan, ada banyak alasan lain untuk memilih produk makanan yang berlabel organik. Pertanian organik jauh lebih berkelanjutan dibanding pertanian industri tradisional dalam banyak hal.

Dengan membeli produk organik, kalian mendukung petani yang menghasilkan lebih sedikit polusi dan menggunakan lebih sedikit bahan kimia sintetis atau berbahaya yang bisa mencemari habitat sekitar.

5. Dukung Usaha Kecil

Barang yang diproduksi massal memang praktis, tetapi tidak selalu dibuat dengan praktik ramah lingkungan.

Sebaliknya, usaha kecil, terutama yang membuat produk secara handmade atau lokal, memproduksi barang dalam skala lebih kecil sehingga perjalanan dari pembuat ke konsumen menjadi lebih singkat dan menggunakan lebih sedikit sumber daya.

Usaha kecil juga cenderung memproduksi barang secara etis dibanding perusahaan besar, terutama yang memindahkan produksi ke negara lain.

6. Bawa Tas Sendiri

Jutaan tas plastik sekali pakai dibuang ke tempat pembuangan setiap tahun, dan banyak di antaranya berakhir di laut dan sumber daya alam lainnya. Untuk menjadi pembelanja yang lebih ramah lingkungan, selalu bawa tas sendiri dan belanja tanpa plastik.

Namun, tidak semua tas yang bisa digunakan ulang ramah lingkungan. Pembuatan tas katun atau hemp masih bisa berdampak besar pada lingkungan karena proses budidayanya membutuhkan banyak air dan bahan kimia.

Sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan, gunakan tas yang terbuat dari kemasan daur ulang. Produksi tas polyester atau polypropylene membutuhkan lebih sedikit sumber daya dibanding bahan lain, sekaligus membantu memanfaatkan kembali barang yang seharusnya berakhir di tempat pembuangan.

Tulisan ini telah tayang di TrenAsia.com oleh Distika Safara Setianda pada 24 Agustus 2025.