Kapal Selam
Senin, 17 Oktober 2022 13:47 WIB
Penulis:Nila Ertina
SEOUL - Sembilan kapal selam kelas Son Won-il milik Angkatan Laut kebanggaan Korea Selatan (Korsel) dilaporkan mengalami kerusakan serius. Hal itu, merupakan pukulan besar bagi kekuatan kapal selam Korsel yang sangat bergantung pada kapal selam ini.
Masalah itu terungkap dalam sebuah laporan yang disampaikan oleh Anggota Majelis Nasional Partai Kekuatan Rakyat Shin Wonsik. Son Won-il sendiri merupakan kapal selam versi modifikasi dari Type 214 Jerman dan juga dikenal sebagai KSS II atau chang bogo II.
Menurut Shin, sebagaimana dikutip Naval News Sabtu 14 Oktober 2022 cacat pada kabel modul inverter ditemukan pada 7 kapal selam kelas ini. Sementara dua kapal selam lain memiliki cacat "fungsional" pada modul inverter. Modul, yang diproduksi oleh Siemens Jerman ini merupakan komponen penting dalam sistem propulsi kapal selam, dengan dua belas dipasang di setiap kapal selam.
Naval News melaporkan awal tahun 2022 bahwa tiga kapal selam kelas Son Won-il mengalami masalah dengan sistem. Laporan terbaru oleh Shin ini mengkonfirmasi bahwa masalah ini secara signifikan lebih luas dari yang diperkirakan sebelumnya.
Lebih buruk lagi, penyebab pasti dari cacat terkait kabel masih belum diketahui. Ini berarti bahwa tujuh dari kapal selam Korea Selatan telah dikerahkan tanpa perbaikan yang diperlukan. Hal ini menyebabkan banyak insiden, termasuk salah satu yang melibatkan kapal ketiga An Jung-geun yang harus ditarik kembali ke pantai setelah terdampar di tengah Laut Timur pada Januari 2022 lalu. Penyebabnya karena modul inverter tiba-tiba mengalami kegagalan.
Baca Juga:
Badan Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan telah membayar Siemens sekitar US $ 5 juta untuk perbaikan. Diperkirakan proses perbaikan untuk setiap kapal selam akan memakan waktu enam bulan. Hal ini kemungkinan akan berdampak negatif terhadap kesiapan armada kapal selam di tahun-tahun mendatang. Pemerintahan saat ini menyalahkan pemerintahan sebelumnya atas kegagalan ini.
Kelas Son Won Il diperoleh sebagai bagian dari program KSS-II dan didasarkan pada Tipe 214. Kapal selam diesel-listrik yang dikembangkan oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft Jerman. Kapal-kapal tersebut merupakan tonggak sejarah utama karena penggunaan sistem propulsi air independen.
Dari sembilan kapal selam dalam inventaris Angkatan Laut Korea Selatan tiga yang pertama dibangun oleh Hyundai Heavy Industries (HHI). Sementara sisanya dibagi antara HHI dan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering. Kapal pertama ditugaskan pada tahun 2007. Sedangkan kapal terakhir mulai beroperasi pada tahun 2020.
Kapal ini memiliki bobot perpindahan 1.690 ton saat di permukaan dan 1.860 ton saat terendam. Dimensi kapal meiliputi panjang 65 meter, lebar 6,3 meter dan draf 6 meter.
Kapal dilengkapi dengan 8 tabung torpedo 533 mm dan 4 rudal antikapal harpoon. Kecepatan maksimalnya adalah 10 knot saat di permukaan dan 20 knot saat terendam. Kapal membawa 27 kru dan memiliki jangkauan 12.000 mil laut saat berlayar di permukaan. Dan 420 mil saat bergerak di bawah air.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 17 Oct 2022
setahun yang lalu
3 tahun yang lalu