sumsel
Minggu, 26 November 2023 16:27 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Menyaksikan pameran beragam benda kuno dari jaman prasejarah yang diselenggarakan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI, berlangsung 25-27 November 2023 menambah wawasan baru bagi pengunjung.
Tak heran, karena penyelenggara memamerkan beragam benda kuno yang menjadi salah satu bukti peradaban di Sumatera Selatan (Sumsel) telah eksis pada masa Neolitikum atau jaman batu.
Arkeolog yang juga Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI, Sumsel, Kristanto Januardi mengatakan eksistensi peradaban di Sumsel itu salah satu buktinya adalah ditemukannya kerangka manusia di Gua Harimau, Desa Padang Bindu, Kabupaten Ogan Komering Ulu belasan tahun lalu.
Baca Juga:
Disela-sela pameran yang berlangsung di OPI Mal Palembang ia menjelaskan pada masa kehidupan ras Mongolid dan Australomelanesid atau di masa neolitikum geliat kehidupan masyarakat Sumsel sudah terekam sejarah.
"Ketika itu, mereka hidup di dalam gua-gua dan dataran tinggi," kata dia menjelaskan.
Arkeolog yang telah melakukan penelitian pada sejumlah wilayah di Sumatera tersebut mengungkapkan kalau temuan kerangka manusia di Gua Harimau melengkapi bagian-bagian yang belum tersambung di Sumsel.
Karena sebelumnya, temuan benda purbakala, seperti arca dan bilik batu serta monumen batu telah dibanyak ditemukan di Sumsel, terutama di wilayah Besemah atau Lahat dan Pagar Alam, ujar dia.
Dia memastikan jejak artistik peradaban megalitik di Sumatera paling banyak ditemukan di Sumsel.
Benda-benda serupa tidak dijumpai di daerah lain, hanya di Sumsel, tambah dia.
Sementara pada pameran yang berlangsung selama tiga hari tersebut, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI menampilkan replika kerangka manusia dan serpihan kapal yang ditemukan dalam Gua Harimau.
Pengunjung juga dapat melihat langsung ingot atau timah seberat 35 kilogram yang berbentuk bulat dengan lobang di tengah layaknya donat besar, khusus ingot ini merupakan salah satu benda kuno yang baru ditemukan Agustus 2023.
Baca Juga:
Lalu, dipamerkan juga alat tukar atau mata uang pada masa Kerajaan Sriwijaya, Patung Kepala Kala dari Candi Bumi Ayu, replikas prasasti Kedukan Bukit dan prasasti Boom Baru.
Kemudian, pengunjung juga bisa melihat alat minum dan makan serta kain songket dengan beragam motif khas Palembang.(ert)