Singapura
Minggu, 10 Desember 2023 21:25 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Nila Ertina
BERDOA, beribadah tentunya bisa dilakukan di belahan dunia manapun. Begitu juga ketika ingin menjalankan salat.
Salat menjadi salah satu rukun dalam agama Islam yang wajib dilaksanakan umat muslim, dengan lima waktu sehari.
Ada beragam kemudahan dalam ajaran Islam, ketika ingin beribadah salat dalam perjalanan jauh, ada jamak dan qadha salat dalam waktu tertentu, yaitu Zuhur dengan Ashar dan Maghrib dengan Isya.
Begitu juga ketika sedang mengikuti pertemuan Trusted Media Summit Asia Pasific (TMS APAC) 2023, di Singapura pada 1-3 Desember.
Baca Juga:
Agenda TMS APAC 2023 luar biasa padat, dimulai berangkat dari hotel pukul 08.00 waktu Singapura ke lokasi pertemuan dan pulang ke hotel sekitar pukul 21.00 waktu setempat, beragam workshop rasanya sayang sekali kalau tidak diikuti.
"Cari tempat salat yuk! kata Phesi salah seorang jurnalis dari Bengkulu yang juga menjadi peserta TMS APAC 2023.
"Ayolah kita tanya panitia," timpalku.
Ketika aku dan Phesi menemui panitia untuk menanyakan ruang untuk salat, dua orang peserta yang kebetulan akademisi dari salah satu kampus negeri di Palembang telah terlebih dahulu menanyakan tempat salat.
"Yuk mbak, bareng kita salat, ikuti dia," kata Reni dosen dari kampus UIN Raden Fatah Palembang tersebut.
Aku dan tiga teman peserta TMS APAC 2023 pun mengikuti seorang panitia, namanya Judi. Dan ternyata Judi ini merupakan satu-satunya guide menuju ruang salat.
Dari lantai 7 kantor Google Asia Pasifik di kawasan Maple Business City (MBC), kami turun ke lantai 3 dan menuju ruangan lain di lantai tersebut.
Butuh waktu beberapa menit untuk sampai ke lokasi yang disebutkan Judi, sebagai masjid atau dalam pelapalan bahasa Inggris Mosque. Perlu melewati beberapa pintu dan harus menempelkan kartu untuk agar pintu terbuka dilakukan si petunjuk lokasi untuk beribadah tersebut.
Sebelum meminta antar ke ruang ibadah tersebut, kamipun mengambil wudhu di toilet lantai tempat kami berada.
Namun, ketika tiba di ruang ibadah tersebut, untuk bertemu dengan Allah sang pencipta, ternyata saat masuk di depan langsung tersedia tempat khusus untuk berwudhu.
"Ternyata ada tempat wudhunya ya," kata Fera teman lain yang juga peserta TMS APAC 2023.
Baca Juga:
Cerita Google Trusted Media Summit APAC 2023
Belajar di Kantor Google Asia Pasifik
Di pojok ruangan tersedia juga mukena dan Al Quran, tak jauh dari itu hanya berbeda meja juga ada kitab Bible dan ciri religius lain dari sejumlah keyakinan.
"Ruang ini menunjukan keberagaman keyakinan ya," kata Phesi.
Meskipun demikian, kami tetap beribadah dengan khusyuk dan sama sekali tidak terganggu dengan lambang dan kitab agama yang berbeda walaupaun dalam satu ruangan tetapi diletakan di tempat yang berbeda.
Megah dan Modern
Satuhal yang menjadi pelajaran dari kantor Google, yang merupakan raksasa teknologi dunia, di tengah kemewahan dan modernnya fasilitas kantor tetapi menyediakan secara khusus tempat beribadah adalah nilai plusnya.
"Gimana caranya bisa kerja di Google ya mbak," seloroh seorang kawan.
Tak hanya menyediakan tempat beribadah aka area berkomunikasi dengan sang pencipta, kantor tersebut juga memiliki beragam fasilitas lain yang jarang disediakan kantor-kantor besar di Indonesia, dimana setiap lantai tersedia ruang dapur, ada juga kafetaria.
Pegawai Google bisa dipastikan tidak akan kelaparan dan hemat bagi anak kost, karena makan gak perlu beli di luar kantor.
Tak hanya makan siang tersedia tetapi juga disiapkan coffee break untuk pegawai. Begitu juga ketika sedang berlangsung event di kantor tersebut pagi siang sore dan malam tersedia berlimpah makanan dengan menu utama western.
Fasilitas olahraga dan permainan pun disediakan di kantor yang hanya berjarak beberapa kilometer saja dari kawasan wisata Pulau Sentosa Singapura.
Disediakan juga sejumlah pojok atau lokasi yang sangat cocok untuk berfoto baik swafoto maupun melakukan foto bersama.
Akhirnya, kami pun bubar pada hari ketiga pelaksanaan TMS APAC 2023, dan merasakan pengalaman yang luar biasa, dari ilmu yang bertambah, makanan yang beragam dan tentunya tidak ketinggalan tetap beribadah di tengah padatnya event tahunan pertemuan penggiat cek fakta yang berasal dari jurnalis, akademisi dan pemeriksa fakta tak ketinggalan tetap beribadah, salat.(Nila Ertina FM)