Senin, 14 Juli 2025 13:48 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
Editor:Redaksi Wongkito
BENGKULU, WongKito.co - Operasional Pelabuhan Baai Bengkulu secara berangsur mulai menuju kondisi normal, setelah penetapan status darurat pendangkalan akibat sedimentasi sejak 29 Maret lalu.
Saat ini, proses pengerukan di kawasan laut tetap dilakukan agar alur pelayaran kembali dapat dilintasi kapal besar secara optimal. Meski kegiatan pengerukan dilakukan, alur pelayaran terbatas tetap terbuka, sehingga kapal-kapal bisa keluar masuk pelabuhan.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memastikan percepatan normalisasi alur pelayaran kawasan ini, mengingat sejumlah kapal telah kembali melintas di alur pelayaran.
"Kami berkomitmen untuk mempercepat normalisasi pelayaran di kawasan Pelabuhan Baai, Bengkulu, demi kepentingan masyarakat dan dunia usaha di Bengkulu, khususnya untuk konektivitas Pulau Enggano. Kami telah melakukan sejumlah upaya untuk percepatan normalisasi ini," ujar Menhub Dudy dalam keterangannya, Senin (14/07/2025).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melaksanakan survei hidrografi untuk memastikan keamanan kedalaman alur bagi kapal-kapal yang akan beroperasi di Pelabuhan Pulau Baai.
Kegiatan ini dilakukan oleh KSOP Kelas III Pulau Baai bersama Distrik Navigasi Teluk Bayur, PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, dan PT Rukindo sebagai bagian dari mitigasi keselamatan pelayaran. Pasalnya, sejumlah kapal telah melintas keluar dan masuk di alur pelayaran Pelabuhan Baai.
"Sejak alur pelayaran dibuka pada 8 Juli hingga 13 Juli 2025 telah ada sebanyak 39 aktivitas kapal, baik yang keluar maupun masuk ke Pelabuhan Baai. Termasuk di dalamnya aktivitas 12 kapal dari 17 kapal yang sebelumnya sempat tertahan sudah berhasil keluar dari Pelabuhan Baai," jelas Menhub Dudy.
Menhub menyampaikan alur kapal akan dikonsentrasikan untuk memenuhi kebutuhan logistik ke Pulau Enggano. Di antaranya, kapal pengangkut sembako, ikan, hingga bahan bakar minyak (BBM) demi memenuhi kebutuhan masyarakat setempat serta menggerakkan kembali perekonomian masyarakat di Pulau Enggano.
Sementara itu, agar alur pelayaran terbatas berjalan lancar, kapal pemandu juga tetap beroperasi sampai beberapa bulan ke depan. Dia memastikan pemanduan kapal tetap dilakukan dengan pengawasan ketat dan berkoordinasi lintas instansi.
"Saya mengimbau agar seluruh nakhoda kapal dan pelaku usaha pelayaran dapat mematuhi panduan dari Petugas Pemanduan dan tetap mengutamakan keselamatan pelayaran selama proses pengerukan berlangsung," tegas Menhub. (*)