yamaha indonesia
Senin, 01 Desember 2025 20:10 WIB
Penulis:adminpalembang
Editor:adminpalembang

Palembang, WongKito.co- Tren personalisasi terhadap suatu barang yang dimiliki sudah menjadi hal lumrah di kalangan anak muda. Mereka ingin tampil sesuai dengan keinginan dan karakternya masing-masing, atau kerap disebut anti-mainstream.
Mulai dari gaya berpakaian, aksesoris, hingga pilihan kendaraan, semua menjadi cara untuk menunjukkan identitas diri. Seperti halnya para pengendara Grand Filano Hybrid yang sukses menyulap skutiknya lewat ragam modifikasi dengan tema sesuai gaya hidup dan kepribadian masing-masing.
Salah satu skutik Classy Yamaha yang digandrungi anak muda ini terkenal sebagai sepeda motor yang mudah dikreasikan dengan berbagai macam gaya karena desainnya simple dan timeless.
Bodinya proporsional, ruang luas, serta perpaduan konsep skutik klasik dan modern dengan pilihan warna variatif menjadikannya wadah yang cocok untuk mengekspresikan gaya hidup.
Baca Juga :
Di samping itu, ketersediaan part dan aksesoris tambahan untuk Grand Filano Hybrid juga sangat mudah ditemukan di berbagai platform digital sehingga proses personalisasi menjadi lebih menyenangkan bagi pengendaranya.
“Kini skutik Grand Filano Hybrid sudah menjadi salah satu skutik ‘kalcer’-nya anak muda, terutama di kalangan laki-laki yang senang mengekspresikan diri lewat modifikasi. Mereka punya jiwa bebas dan ingin tampil nyentrik namun tetap stylish,” ujar Rifki Maulana, Manager PR, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Kemudahan Grand Filano Hybrid untuk dimodifikasi melahirkan banyak ide kreatif yang unik, dan itu membuat motor ini semakin dekat dengan gaya hidup anak muda masa kini.
Mulai dari gaya Kalcer, Racing, Rally, hingga Adventure sudah menjadi ide modifikasi untuk Grand Filano Hybrid.
Baca Juga :
1.Kalcer Japan Style
Modifikasi ala Jepang identik dengan konsep minimalis dan simpel serta perpaduan warna pastel. Salah satu pemuda asal Bandung, Sansan, menamai Grand Filano Hybrid miliknya “Kumo” dan memodifikasinya ala Japanese Urban Transporter tahun 80-an.
Sentuhan modifikasi tipis memadukan warna dasar putih dengan merah di bagian rak depan, biru pada jok tebal dengan patch JDM khas skutik Jepang.
Serta grafis bertuliskan identitas “Kumo” dan stiker decal tulisan Jepang untuk mempertegas karakternya.
2.Retro Racing Look
Grand Filano Hybrid juga sering dimodifikasi dengan gaya street racing. Aksesoris tambahan meningkatkan performa motor, sementara grafis garis lurus tajam menggambarkan kecepatan.
Konsep Retro Racing Look memadukan gaya retro lewat part berwarna chrome agar tetap classy, ditambah grafis racing flag pada body samping hingga fender ban depan.
3.Rally Scooter
Selain gaya kekinian, Grand Filano Hybrid juga mendukung konsep sepeda motor rally zaman dahulu. Modifikasi ala Rally, baik Vintage Rally milik akun @maisonmotosupply asal Bandung maupun Urban Rally di Bali, tetap cocok dengan ciri khas diamond shape pada fascia depan serta permainan sticker decal bertulisan angka kesayangan.
4.Adventure Style
Skutik Classy Yamaha ini juga bisa dimodifikasi dengan gaya motor adventure. Seperti Grand Filano Hybrid hijau matte asal Bali yang mengusung konsep adventure dengan tambahan aksesoris khas motor petualang.
Seperti crashbar hitam kokoh di fascia depan dan handguard, sehingga tampil tangguh dan siap eksplorasi. Selain membuat pengendara tampil kece dan berkarakter, Grand Filano Hybrid juga mendukung mobilitas generasi muda sehari-hari berkat fitur modern.
Seperti digital speedometer dengan layar TFT informatif, sistem konektivitas Y-Connect, serta bagasi luas 27 liter yang sangat fungsional. Sansan, salah satu pengguna Grand Filano Hybrid asal Bandung, mengaku modifikasi motornya adalah cara menunjukkan jati diri.
“Awalnya saya tidak berniat memodifikasi Grand Filano Hybrid karena hanya butuh motor harian dengan desain simpel, bagasi besar, irit, dan nyaman dikendarai. Namun karena saya bergerak di industri kreatif, saya tertarik menjadikan motor ini bukan sekadar teman mobilitas, tetapi representasi visual dari karakter, selera, dan cara saya bercerita,” jelasnya.
Modifikasi ini bukan untuk mencari perhatian, melainkan ekspresi diri.
“Anak muda lainnya membuka pandangan saya bahwa modifikasi bukan soal performa, tapi soal ekspresi,” ujarnya.