G7
Jumat, 21 Juli 2023 07:05 WIB
Penulis:admin
Editor:admin
MOSKOW, WONGKITO.CO - Moskow keluarkan peringatan bagi kapal-kapal yang bepergian ke Ukraina dianggap berpotensi membawa kargo militer.
Pernyataan ini dikeluarkan terkait keputusan Moskow setelah keluar dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam. Jumat, 21 juli 2023.
Pernyataan ini juga muncul setelah Kyiv sebelumnya mengatakan akan menyiapkan rute pengiriman sementara untuk melanjutkan ekspor biji-bijian.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan kapal yang melakukan perjalanan ke pelabuhan Laut Hitam Ukraina akan dianggap sebagai target militer potensial. “Dan negara yang memiliki kapal tersebut akan dianggap sebagai pihak dalam konflik Ukraina.”
Kementerian pertahanan Rusia tidak mengatakan tindakan apa yang mungkin diambil terhadap kapal yang melakukan perjalanan ke Ukraina.
Baca juga
Rusia juga menyatakan bagian tenggara dan barat laut perairan internasional Laut Hitam untuk sementara tidak aman untuk navigasi. Tetapi juga tanpa memberikan perincian tentang bagian laut yang akan terpengaruh.
Ukraina pada hari rabu mengatakan pihaknya sedang membangun rute pengiriman sementara melalui Rumania. Salah satu negara tetangga di Laut Hitam. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pembukaan blokir pelayaran internasional di bagian barat laut laut tersebut.
Al Jazeera melaporkan kementerian pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan yang ditujukan kepada semua kapal internasional yang melakukan perjalanan menuju pelabuhan Ukraina. Dan menyatakan bahwa pada mulai 20 Juli tengah malam semua kapal yang berlayar di Laut Hitam dan mendekati pelabuhan Ukraina akan dianggap sebagai pengangkut kargo militer yang terlibat dalam konflik Ukraina di pihak Kyiv.
Pengumuman dari Moskow juga datang ketika seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan Rusia sedang mempertimbangkan menyerang kapal sipil di Laut Hitam. Dan kemudian menyalahkan pasukan Ukraina.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adam Hodge mengatakan informasi yang mereka terima menunjukkan Rusia meletakkan ranjau laut tambahan di dekat pelabuhan Ukraina.
Kemampuan Ukraina untuk mengekspor biji-bijian dari Laut Hitam juga semakin rusak dengan serangan Rusia di Kota pelabuhan Odesa. Ukraina menyebut serangan Rusia pada Rabu 19 Juli 2023 telah menghancurkan 60.000 ton biji-bijian di pelabuhan Odesa.
Odesa telah mengalami serangan terbesar sejak invasi Rusia dimulai sekitar 17 bulan lalu. Anggota parlemen Ukraina kelahiran Odesa Oleskiy Goncharenko mengatakan selama serangan Rabu Rusia menggunakan 30 rudal dan 30 drone. Dia berargumen Odesa sekarang menjadi salah satu target terbesar Putin. Ini mengingat kepentingan strategisnya di Laut Hitam.
Sementara Kementerian pertahanan Rusia mengatakan mereka bisa mencapai tujuannya untuk menyerang Odesa. Semua target yang ditetapkan telah berhasil dihancurkan.
Juru Bicara Angkatan Bersenjata Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov mengatakan melancarkan serangan kelompok dengan senjata presisi tinggi berbasis laut dan udara di fasilitas industri militer, infrastruktur bahan bakar dan depot amunisi Ukraina di dekat kota Odessa. Selain itu juga pangkalan udara Kanatovo Angkatan Udara Ukraina di wilayah Kirovograd.
Sejumlah pejabat Ukraina mengatakan fasilitas rusak di pelabuhan yang lebih kecil di Chornomorsk, sekitar 12 mil dari pelabuhan utama Odesa. Menteri Pertanian Mykola Solsky mengatakan 60.000 ton biji-bijian telah dihancurkan di sana, dengan kerusakan besar pada infrastruktur ekspornya.
Baca juga
Dia menambahkan biji-bijian seharusnya dimuat dan dikirim 60 hari lalu melalui kesepakatan biji-bijian Laut Hitam. Dia mengatakan butuh setidaknya satu tahun untuk memperbaiki sepenuhnya objek yang rusak.
Kepala kantor Presiden Zelenskyy Andriy Yermak menuduh Rusia mencoba menciptakan krisis pengungsi untuk Barat dengan menargetkan fasilitas penyimpanan biji-bijian. Yermak mengatakan serangan itu menunjukkan Rusia berusaha secara politik campur tangan dalam urusan internal negara-negara ini dengan segala cara.
Sementara Menteri Komunitas dan Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov, mentweet bahwa menyerang gudang biji-bijian membuat Rusia berperang tidak hanya dengan Ukraina. Tetapi juga dengan orang-orang Afrika dan Asia. Karena wilayah ini sangat tergantung pada hasil pertanian Ukraina.
Di bagian lain serangan Ukraina terhadap fasilitas militer Rusia di distrik Kirovske Krimea juga berdampak serius. Gubernur Krimea yang dilantik Rusia, Sergei Aksyonov mengatakan akibat ledakan dan kebakaran besar, lebih dari 2.000 orang harus dievakuasi. Jalan utama terdekat juga ditutup sebagian
Pihak berwenang tidak menyebutkan secara rinci penyebab dari ledakan tersebut. Namun saluran telegram Rybar yang terkait Kremlin membuat rincian dari peristiwa tersebut.
Rybar menyebut pada Rabu 19 Juli 2023 pukul 04.30 waktu sempat Ukraina menyerang depot amunisi di selatan lapangan terbang di distrik Kirov di Krimea. Api terus berkobar dan orang-orang dari desa-desa sekitar untuk sementara dipindahkan.
Sejumlah media mengatakan bahwa serangan itu melibatkan sistem rudal operasional-taktis Grom-2. Meski hal itu mungkin, Rybar agak meragukan. Ini mengingat serangan dari Grom berhenti beberapa bulan yang lalu.
Dalam serangan rudal terakhir, Ukraina menggunakan rudal dari sistem pertahanan udara S-200 untuk menyerang target. Tetapi Rybar mengklaim mereka biasanya bisa ditembak jatuh.
Ada kemungkinan bahwa rudal jelajah Storm Shadow/SCALP yang digunakan untuk menyerang. Meskipun Rybar mengatakan unit pertahanan udara Rusia telah beradaptasi dengan mereka, senjata Inggris-Prancis tersebut ternyata masih berbahaya karena karakteristiknya. Dan jika ini dikonfirmasi, maka ini akan menjadi penggunaan pertama rudal jelajah jarak jauh di semenanjung Krimea.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 20 Jul 2023