mafindo
Senin, 24 November 2025 20:24 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Nila Ertina

PALEMBANG, WongKito.co – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan resmi meluncurkan website “Sumsel Cek Fakta” sebagai platform verifikasi informasi, bersamaan dengan pelantikan pengurus Bakohumas Sumsel periode 2025–2030. Peluncuran ini menjadi langkah strategis menghadapi derasnya arus misinformasi dan disinformasi, baik berupa informasi bohong maupun konten dengan kecerdasan buatan atau AI.
Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran humas pemerintah sebagai “speaker” yang menyampaikan informasi secara benar, tepat sasaran, dan sesuai konteks sosial masyarakat.
“Cara kita menyampaikan informasi harus disesuaikan dengan medan dan karakter publik. Salah cara menyampaikan, maka informasi benar pun akan diterima dengan salah,” ujarnya, di Palembang, Senin (24/11/2025).
Baca Juga:
Ia menekankan bahwa tantangan digital semakin kompleks, mulai dari banyaknya akun anonim hingga produksi hoaks yang makin masif dan terorganisir.
Menurutnya, masyarakat membutuhkan sumber informasi terpercaya di tengah banjirnya konten menyesatkan.
“Jika orang ingin mencari kebenaran, maka mereka harus mengakses humas pemerintah. Itu sebabnya platform cek fakta ini penting,” tambah Gubernur.
Menutup sambutannya, Gubernur Herman Deru menyampaikan pesan agar Bakohumas tidak hanya dibentuk sebagai formalitas, tetapi benar-benar menjadi garda terdepan dalam penyebaran informasi yang akurat.
“Berita benar tapi cara menyampaikannya salah tetap akan diterima salah. Kita harus terus berbenah dan menjalankan tugas dengan penuh dedikasi,” kata Deru.
Ia juga meminta Sekretaris Daerah selaku Ketua Umum Bakohumas memperhatikan skema honor berbasis produktivitas untuk mendukung kinerja para pengurus.
Senjata Baru Lawan Hoaks
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumsel sekaligus Ketua Pelaksana Bakohumas, Rika Efianti, menyampaikan bahwa peluncuran platform ini adalah jawaban konkret terhadap fenomena disinformasi yang semakin sulit dibendung.
“Dunia digital hari ini bukan lagi arus cepat, tetapi badai informasi. Konten melimpah, tetapi kebenaran makin langka. Bahkan foto palsu buatan AI sering tampak lebih meyakinkan daripada yang asli,” jelas Rika.
Website Sumsel Cek Fakta akan menjadi media resmi pemerintah provinsi dalam memverifikasi isu-isu publik, mengklarifikasi informasi yang beredar, serta meningkatkan literasi digital masyarakat. Platform ini diharapkan menjadi rujukan utama humas dan seluruh OPD dalam memberikan informasi publik yang seragam, akurat, dan terverifikasi.
Dalam kesempatan tersebut, Rika juga membacakan keputusan pembentukan Bakohumas Sumsel berdasarkan SK Gubernur Nomor 660-KPTS-DISKOMINFO-2025, yang menetapkan 72 anggota dari unsur OPD, instansi vertikal, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, dan perwakilan kabupaten/kota.
Rika berharap struktur organisasi Bakohumas yang baru mampu bekerja cepat dan efektif dalam menghadapi dinamika informasi digital, serta mendukung transparansi publik dan program prioritas pemerintah provinsi.
Kemudian Ketua Umum Bakohumas Sumsel, Dr. H. Edward Candra, menegaskan bahwa verifikasi adalah inti dari pekerjaan media dan humas.
“Jantung informasi adalah verifikasi. Tanpa itu, berita mudah salah dan berdampak luas,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat kini cenderung malas membaca, sehingga humas dituntut menyajikan informasi yang ringkas, jelas, dan terstruktur.
Ia juga menyoroti perubahan regulasi baru terkait penayangan berita dan pentingnya masyarakat mengunjungi sumber informasi yang kredibel.
“Pertanyaannya sekarang: media seperti apa yang harus dipercaya? Maka humas harus hadir memberikan rujukan yang benar.
Baca Juga:
Edward juga menekankan pentingnya respons cepat untuk memitigasi munculnya isu palsu.
“Ketika informasi salah muncul, kita harus segera menyiapkan penjelasan agar tidak menguras energi publik,” ujarnya.
Dalam acara peluncuran platform dan pelantikan pengurus Bakohumas, Pemprov Sumsel turut memberikan apresiasi kepada mitra strategis, seperti AJI Palembang, AMSI Sumsel, serta dua trainer cek fakta, Nila Ertina dan Ibrahim Arsyad atas kontribusi mereka dalam menjaga ekosistem informasi yang sehat dan bertanggung jawab dengan melawan hoaks.(Mg/Kgs M. Haikal Muharam)