KabarKito
Siap Liburan Akhir Tahun? Intip Diskon Tiket Angkutan Nataru
JAKARTA, WongKito.co - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan 7.982 perjalanan kereta api selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), sebagai bagian dari upaya mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat. Rute ini dihasilkan dari 7.038 perjalanan reguler.
"Periode mobilitas masyarakat yang sangat tinggi menjadi penggerak penting aktivitas perekonomian nasional, sehingga kesiapan sarana, prasarana, dan pelayanan publik menjadi prioritas utama KAI dalam menjaga kelancaran perjalanan pelanggan di akhir tahun," kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba, dikutip dari Antara pada Senin, 24 November 2025.
Dalam waktu satu hari, ada 444 perjalanan kereta yang melayani lintas Jawa dan Sumatra. Adanya penambahan perjalanan ini memberikan keuntungan bagi masyarakat dalam menentukan waktu perjalanan, dan menjaga layanan transportasi yang jauh lebih stabil saat liburan panjang.
Menurut Anne, angkutan Nataru tidak sekadar menyediakan kereta api tambahan saja tetapi memastikan semua pelayanan berjalan dengan baik. Ia juga menegaskan bahwa penambahan perjalanan ini memberikan dampak positif pada aktivitas wisata, bisnis, dan perputaran ekonomi daerah.
- Kompleks Pemakaman Sabokingking: Saksi Sejarah, Awal Massa Kesultanan Palembang Darussalam
- Penyumbang Sekitar 12 Persen Produksi Nasional, Kementerian ESDM Kunjungi Kilang Pertamina Plaju
Perjalanan yang akan berlangsung dalam periode Angkutan Nataru, diproyeksikan KAI berlangsung selama 18 hari, mulai 18 Desember 2025 sampai 4 Januari 2026.
Kapasitas total yang disiapkan mencapai 3.506.104 tempat duduk, terdiri dari 3.028.320 kursi reguler dan 477.784 kursi tambahan.
Diskon Tiket Selama Nataru
Pemerintah telah mengumumkan pemberian diskon transportasi untuk Nataru 2025/2026 berupa potongan untuk kereta api, angkutan laut, angkutan penyeberangan dan pesawat.
Untuk angkutan laut, penumpang kapal kelas ekonomi PT PELNI berhak mendapatkan diskon tiket sebesar 20% dari tarif dasar, atau setara dengan potongan 16% hingga 18% dari total harga tiket. Diskon ini dialokasikan untuk kuota sebanyak 405.881 penumpang dan dapat diakses melalui seluruh kanal resmi penjualan tiket PELNI.
Sementara itu, diskon juga berlaku untuk angkutan penyeberangan. Potongan yang diberikan berupa diskon 100% atas tarif jasa kepelabuhanan, yang secara riil setara dengan rata-rata 19% dari tarif terpadu.
Diskon ini mencakup 8 lintasan pada 16 pelabuhan, dengan kuota yang disediakan untuk 227.560 penumpang dan 491.776 kendaraan. Pembelian tiket untuk mendapatkan diskon ini wajib dilakukan melalui aplikasi Ferizy.
Tiket pesawat juga mendapatkan insentif. Penumpang akan menerima diskon berkisar 13% hingga 14% dari harga tiket, yang merupakan akumulasi dari berbagai komponen penurunan biaya operasional. Diskon ini ditargetkan dapat menjangkau sekitar 3,59 juta penumpang.
Dalam rangka mendukung program libur akhir tahun pemerintah, KAI menerapkan diskon 30% untuk kelas Ekonomi Komersial. Kuota diskon tersebut disediakan untuk 1,5 juta pelanggan, dengan cakupan 156 KA reguler dan 26 KA tambahan. Periode diskon ini berlaku untuk keberangkatan pada tanggal 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
Perlu diingat, tarif diskon tidak berlaku untuk tarif khusus dan tidak bisa digabungkan dengan program diskon lain. Jika kuota tersedia, tiket diskon dapat dibatalkan atau diubah sesuai aturan KAI. Calon pemudik dapat membeli tiket diskon tersebut melalui semua kanal resmi milik KAI, termasuk aplikasi Access by KAI.
- Pekan Seni Palembang: Sejarah Ratu Sinuhun, Perempuan, Warna dan Karya
- Museum Monpera: Simpan Senjata dan Seragam Pahlawan Sumatera Selatan yang Berjuang Melawan Invansi Belanda
- Pekan Seni Palembang: Bedah Lagu Ratu Sinuhun
Dalam hal ini, KAI memperkuat layanan pelanggan dengan menambah 170 petugas Customer Service Mobile (CSM) di 39 stasiun strategis. Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan, KAI memperkuat patroli, inspeksi sarana prasarana, hingga kesiapan darurat seperti menempatkan lokomotif cadangan, kereta pembangkit, dan crane di titik penting.
Upaya seperti ini biasa dilakukan saat menjelang periode puncak seperti libur nasional atau arus mudik, sehingga bertujuan untuk mengantisipasi potensi gangguan dan meminimalisir dampak terhadap perjalanan penumpang.
Tulisan ini telah tayang di TrenAsia.com, jejaring media WongKito.co, pada 24 November 2025.

