Penggunaan Vaksin AstraZeneca Ditunda, WHO Tanggapi dengan Pertemuan Mendadak

Selasa, 16 Maret 2021 22:01 WIB

Penulis:Nila Ertina

Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA, WongKito.co – Indonesia akhirnya menunda rencana penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Setelah melihat sejumlah negara melakukan penundaan.

"Padahal vaksin produksi AstraZeneca dan Universitas Oxford ini akan tiba lagi sebanyak 11,7 juta dosis," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kemarin.

Ia mengungkapkan penolakan atau penghentian penggunaan sementara terhadap vaksin AstraZeneca dilakukan sejumlah negara.

Namun, di Indonesia vaksin ini memang masih dalam proses, Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih menunggu hasil penelitian dari organisasi kesehatan dunia (WHO) ihwal efek samping vaksin dari farmasi global tersebut.

Melansir TrenAsia.com menurut Budi, saat ini WHO, badan pengawas obat Inggris, dan otoritas medis Uni Eropa masih meneliti isu tentang vaksin AstraZeneca yang menyebabkan pembekuan darah.

“Mereka sekarang belum mengonfirmasi apakah ada korelasinya karena vaksin atau tidak,” ujar dia.

Budi juga menyatakan vaksin COVID-19 AstraZenca akan kedaluwarsa (expired) pada akhir Mei 2021. Selain itu, Budi juga tengah menunggu fatwa halal vaksin AstraZeneca dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“MUI harusnya ada rapat besok atau lusa, sehingga fatwanya bisa dikeluarkan dalam dua hari kedepan ini,” ujar Budi.

Sejauh ini, ada delapan negara yang menghentikan sementara penyuntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca menyusul adanya laporan pembekuan darah pasien usai vaksinasi.

Delapan negara itu di antaranya adalah Denmark, Islandia, Spanyol, Norwegia, Thailand, Austria, Estonia, Luxemburg, dan Latvia.

Sementara itu, ada sejumlah negara yang masih tetap memilih untuk melanjutkan vaksinasi dengan menggunakan AstraZeneca.

Ada lima negara yang tetap melanjutkan penggunaan vaksin ini, di antaranya adalah Belanda, Kanada, Australia, Filipina, dan Korea Selatan.

Sementara melansir cnbcindonesia.com, para pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan pertemuan mendadak, Selasa (16/3/2021). Para ahli yang membidangi keamanan obat dan makanan akan mendiskusikan "penolakan" banyak negara atas vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Efek samping vaksin buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford ini menjadi penyebab. Ada kekhawatiran vaksin menyebabkan pembekuan darah dan membahayakan penerima.

Sebelumnya, WHO bersikeras vaksin ini efektif. Untuk diketahui, AstraZeneca menjadi salah satu vaksin termurah, yang akan disalurkan WHO melalui COVAX.

"Kami tidak ingin orang panik dan kami untuk saat ini, merekomendasikan agar negara-negara terus melakukan vaksinasi dengan AstraZeneca," kata kepala ilmuan WHO Soumya.