Teater Musikal Anak RPBN Menutup Semarak Palembang Nian

Senin, 27 Februari 2023 06:37 WIB

Penulis:admin

Editor:Redaksi Wongkito

pentas teater anak
Salah satu pementasan anak-anak Rumah Budaya Palembang Nian (RBPN) di Event Semarak Palembang Nian (SPN) di PSX Mall Palembang, Minggu (26/2/2023). (ist/RBPN))

PALEMBANG, WongKito.co - Pentas teater musikal anak didik Rumah Budaya Palembang Nian (RBPN) menandai penutupan gelaran Semarak Palembang Nian (SPN) di Palembang Square Extension (PSx) Mall Palembang, Minggu (25/02/23).

Selama tiga minggu di Bulan Februari, ragam pementasan seni dengan segala variasinya dipentaskan dan dilombakan dalam Semarak Palembang Nian. Tak tanggung-tanggung, RBPN melibatkan ratusan seniman di Palembang dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.

“Gelaran ini sebagai ruang berekspresi untuk menjaga komitmen berkesenian, terutama bagi generasi muda,” ujar Pendiri dan Pengelola RBPN, Lisa Surya Andika dalam keterangannya.

Semarak Palembang Nian ini digelar, jelasnya, sekaligus untuk menciptakan kondisi berkesenian di Palembang agar terus bergeliat dan tidak terhenti. Seniman dan karya seninya harus tetap muncul di panggung, sehingga ada tantangan untuk terus berkarya. Lisa berharap, di masa mendatang akan ada lembaga lain yang juga mengiringi dengan event seni yang berbeda.

“Kita harap Palembang dengan segala potensi seni yang ada dapat terus tergali dan bisa kian berkembang, sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana, M. Ridho Alfaridzi menyebutkan, acara yang bertema “Love Is In The Air” dikemas dalam rangkaian Hari Kasih Sayang di Bulan Februari 2023. Menurutnya, pada penampilan anak-anak RBPN dengan teater musikal-nya merupakan salah satu upaya memadukan antara seni vokal dan tari yang dikemas dengan mengedepankan artistik teater.

“Meski tidak dalam gedung tertutup di gedung teater pada umumnya, tapi tidak mengurangi nilai dan keindahan seni yang ditampilkan oleh anak-anak didik kami,” ulas Ridho.

Seniman Butuh Kompetisi Karya

Gelaran RBPN ini juga mendapat apresiasi dari Ketua Forum Teater Sekolah Sumsel (Fortass), Yosep Suterisno. Dia menilai, kegiatan berkesenian di Palembang atau di Sumsel pada umumnya memang harus diperbanyak. Baik di dalam maupun di luar sekolah.

Sebab, semakin banyak lembaga seni yang kreatifitasnya meningkat, dipastikan akan ada kompetisi karya, dalam bentuk apapun. Dari karya itulah para seniman juga tertantang untuk melahirkan karya baru, yang kemudian bisa mewarnai dinamika berkesenian di Sumsel.

“Saat ini dan selanjutnya yang kita butuhkan kompetisi karya, bukan sekadar kompetisi kata atau perdebatan,” cetusnya.

Yosep mengharapkan, lembaga seni dengan segala bentuknya di Sumsel memiliki tanggungjawab untuk melakukan dinamika berkesenian yang nyata. “Tujuannya agar masyarakat tahu, kalau seniman kita ini berkarya, bukan hanya bisa berkata-kata saja,” tegasnya. (ril)