Aset ini Justru Meroket hingga 70 Persen, ketika Kripto Anjlok

Ilustrasi aset kripto. (TrenAsia/M. Faiz Amali)

JAKARTA - Sentimen negatif yang membayang-bayangi membuat pasar kripto anjlok, namun terdapat sebuah aset yang kinerjanya justru meroket hingga 70% dalam seminggu terakhir.

Aset tersebut adalah Trust Wallet Token (TWT),  token utilitas yang secara khusus diperuntukkan bagi para pengguna dompet digital Trust Wallet.

Dalam seminggu terakhir, TWT tercatat sebagai top gainers dengan kenaikan yang mencapai 71,87% menurut pantauan Coin Market Cap, Senin, 14 November 2022 pukul 16.00 WIB.

Dalam 24 jam terakhir pun aset ini tercatat sebagai token kripto dengan kenaikan nilai yang mencapai 23,75% sementara Bitcoin (BTC) dan aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) lainnya masih berenang di zona merah.

Baca Juga:

Saat ini, menduduki posisi harga US$2,03 atau setara dengan Rp31.363 dalam asumsi kurs Rp15.450 perdolar Amerika Serikat (AS). Angka tersebut pun merupakan level tertinggi TWT sepanjang masa (all time high).

Dikutip dari CoinDesk, performa TWT yang sangat positif ini terjadi setelah Chief Executive Officer (CEO) Binance, Changpeng Zhao, meminta para peminat kripto untuk mengambil kendali pribadi atas aset digital mereka dengan menggunakan Trust Wallet.

Zhao mengatakan permintaannya tersebut setelah sentimen negatif menghantam pasar kripto akibat keruntuhan bursa kripto FTX yang berutang hingga US$10 miliar (Rp154,5 triliun) karena krisis likuiditas.

Untuk menenangkan para investor kripto, Zhao pun menjelaskan lewat akun Twitter-nya bahwa pertahanan diri adalah hak asasi manusia yang paling mendasar dan setiap orang bebas untuk melakukannya kapan saja.

Pertahanan diri yang dimaksud oleh Zhao dalam cuitannya adalah tentang bagaimana para investor bisa menjaga aset mereka tetap aman setelah keruntuhan FTX.

"Trust Wallet adalah kuncimu, koinmu," ujar Zhao dalam cuitannya, Minggu, 13 November 2022.

Baca juga:

Untuk diketahui, saat ini pasar kripto tengah dihantam oleh sentimen negatif dari krisis likuditas dan kebangkrutan FTX yang bahkan telah membuat sang CEO, Sam Bankman Fried, terdepak dari jajaran miliarder Forbes.

Kejatuhan FTX pun membuat para investor menarik diri dari pasar kripto sehingga aset-aset big cap pun terkena imbasnya.

Menurut pantauan Coin Market Cap, Senin, 14 November 2022 pukul 16.00 WIB, Bitcoin (BTC) dalam sepekan terakhir telah mengalami penurunan 19,51% dan tengah menduduki posisi US$16.701 (Rp258,03 juta). Kemerosotan BTC pun diikuti oleh aset-aset kripto big cap lainnya.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 14 Nov 2022 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories