GayaKito
Erick Thohir Sebut Ampas Tebu untuk Farmasi, Simak Penjelasan Pakar Unair
PALEMBANG, WongKito.co - Menteri BUMN Erick Thohir dalam suatu kesempatan di Jawa Timur, Senin (10/10/2022) mengungkapkan akan mengoptimalkan ampas tebu untuk bahan baku halal bidang farmasi.
Sebelumnya, pakar dari Universitas Airlangga (Unair)Prof. M. Yuwono, re.nat, Dr., Apt., M.S. dalam artikelnya yang di laman website unair mengungkapkan masih banyak sumber daya alam Indonesia yang belum dimanfaatkan optimal untuk menunjang kebutuhan bahan baku, termasuk ampas tebu.
Ampas tebu (Saccharum offinarum) dari pabrik gula yang dapat digunakan untuk kosmetik maupun farmasi, kata dia, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan residu berserat dari tebu yang telah melalui proses ekstraksi (pengambilan fasa air dari batang) menghasilkan ampas tebu, yang biasanya diperoleh dari limbah industri gula dan alkohol.
Baca Juga:
- TPPS Klaim Kasus Stunting Palembang Turun
- Mantap! Atalia Raih Gelar Doktor Ilmu Komunikasi dengan Predikat "Cum Laude"
- Resep Keripik Bawang Pedas Cocok untuk Kudapan Nonton Drakor
Dari satu pabrik gula dapat diperoleh ampas tebu 35 – 40% dari berat tebu yang digiling dapat digunakan sebagai penganti bahan baku pengental produk impor lainnya, tambah dia.
Dia menjelaskan selama ini pengisi tablet, pengikat, bahan kapsul, emulsifier, stabilizer, pengental, sediaan gel dan sediaan lain bersumber atau berasal dari gelatin yang 80% diekstrak dari babi.
Padahal Indonesia memiliki sumber daya alam yang beragam, selain ampas tebu juga bisa dimanfaatkan dari rumput laut, karaginan dan selulosa, ujar dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mencatat ada potensi dari industri tebu termasuk turunannya yaitu ampas tebu yang bisa digunakan untuk mendukung industri farmasi.
"Ampas tebu ternyata bisa digunakan untuk mendukung industri farmasi, di mana sebagai salah satu bahan baku farmasi yang tentunya halal, karena ini betul-betul berasal dari sekitar kita," ungkap Erick di Jawa Timur dan disiarkan langsung melalui live Instagram pribadinya, melansir laman TrenAsia.com, Senin, 10 Oktober 2022.
Ia melanjutkan, seperti yang sudah diketahui banyak orang dengan adanya pengolahan dari dalam negeri, harga produk farmasi akan lebih terjangkau.
"Jika tadinya impor, sekarang kita bisa memproduksi sendiri bahan bakunya," katanya.
Baca Juga:
- 5 Rekomendasi Wanua Teater Sumatera jaga Peradaban dari Manusia Antropogenik
- Asam Pedas dan Segar, Menu Baru Pindang Tulang Iga di Kedai Pasha
- Accor Group Siapkan Operasional Pullman Jakarta International Airport di Bandara Soekarno Hatta
Lebih lanjut, Ia menambahkan hal itu akan membantu industri turunannya yaitu skin care.
Erick mengklaim, Industri skin care di Indonesia saat ini serta make up sudah menguasai sekitar 60-70% pasar dan semuanya adalah merek lokal.
"Kita dorong bahan bakunya agar semuanya bertumpu di Indonesia. Artinya apa, merek lokal bisa naik daun, UMKM bisa berkembang dan mendorong lebih banyak lagi terciptanya lapangan pekerjaan," ungkap Erick.
Tapi, Erick juga mengingatkan bahwa aksi tersebut butuh ikhtiar yang panjang dan perlu dukungan dari semua pihak untuk saling bekerja sama dan bersinergi.
Lebih lanjut, ia juga ingin agar terciptanya kedaulatan pangan, energi, harus diciptakan bersama-sama dan tentunya dengan segala kerendahan hati.
"Supaya sinergi yang kita lakukan ini bisa terus terjaga. Karena ini bukan lari 100 meter tapi maraton," kata dia.(ert)