Fantastis! Hanya 5 jam, Juru Parkir Kantongi Pendapatan hingga Rp 500 Ribu

Reni saat mengatur parkir kendaraan di kawasan Jalan Sudirman Palembang, Senin (13/1/2025) (Foto WongKito.co/Vira Santika)

MENJADI juru parkir atau tukang parkir jangan dipandang sebelah mata, karena pendapatan dari bekerja menjaga lapak atau tempat parkir bisa mencapai Rp 500 ribu hanya dalam Waktu sekitar 5 jam saja.

Hal itu diungkapkan Reni, juru parkir yang berada di Kawasan Jalan Sudirman, Kota Palembang, Senin (13/1/2025).

Ia bercerita meskipun lulusan D3 Keperawatan dan sempat bekerja sebagai perawat, tapi akhirnya lebih memilih menjadi juru parkir.

Menurut dia, keputusan ini ia ambil bukan tanpa alasan, melainkan karena keinginannya untuk memanfaatkan waktu luang dan menjaga lapak parkir yang tersedia agar tidak sia-sia.  

Baca Juga:

Lapak yang dimaksud merupakan sejumlah area di Jalan Sudirman tepatnya di parkiran Indomaret dan sekitarnya.

Reni mengaku juru parkir dipilihnya karena pendapatannya cukup fantatis.

"Paling sedikit Rp 500 ribu per hari, bahkan bisa sampai lebih dari Rp 1 juta kalau sedang ramai," ungkapnya.

Karenanya, ia mengatakan lebih memilih menjadi juru parkir meskipun memiliki ijazah diploma keperawatan dan pernah bekerja sebagai perawat.

Pertahankan Lapak

Bagi Reni, lapak parkir adalah sumber kehidupan dirinya dan keluarga. Meskipun, diakuinya sang suami masih berkerja di bidang konstruksi.

Sebab itu, terkait dengan lapak, tantangan yang dihadapinya mempertahankan lapak yang diakuinya jatah atau miliknya.

"Kami telah sepakat membagi waktu menjaga lapak parkir, dengan menerapkan pergantian," kata dia.

Baca Juga:

Ia mencontohkan dirinya menjaga lapak parkir pada pukul 15.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB,  periode waktu itu berarti jatah lapakanya.

Sedangkan pada waktu lain, penjaga lapak parkir milik temannya, tapi harus diakui hingga kini masih ada saja yang ingin menguasai lapak milik mereka tersebut.

"Sering kali ada orang  yang berusaha merebut lapak parkir, tapi tentunya dihadapi dengan tegas dan biasanya mereka pun tidak berani," kata ibu lima orang anak ini.(Magang1/Vira Santika)


Related Stories