KabarKito
Hadapi Tantangan Kesehatan Perempuan Indonesia: FKM Unsri Luncurkan Gerakan Ibu Sehat Sumatera Selatan, di Tebing Gerinting
OGANILIR, WongKito.co – Tantangan kesehatan perempuan di Indonesia semakin kompleks. Di tengah meningkatnya kasus kanker serviks, kanker payudara, serta masih tingginya risiko penularan HIV, sifilis, dan hepatitis B terutama pada ibu hamil, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya (FKM Unsri) mengambil langkah konkret melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat bertajuk Gerakan Ibu Sehat Sumatera Selatan (Gissel).
Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tebing Gerinting, Kabupaten Ogan Ilir, sebuah kawasan desa yang menjadi binaan Unsri dan dianggap strategis karena rendahnya akses masyarakat terhadap edukasi kesehatan reproduksi dan deteksi dini penyakit. Kondisi tersebut menjadikan perempuan di wilayah ini sangat rentan terhadap penyakit yang sebenarnya dapat dicegah sejak dini.
Dalam kesempatan pembukaan kegiatan, Najmah, SKM., MPH., Ph.D. selaku ketua tim pelaksana menyampaikan bahwa program Gissel hadir sebagai bentuk komitmen Unsri dalam memperkuat literasi kesehatan perempuan.
“Kami ingin memastikan para ibu memahami pentingnya deteksi dini dan pencegahan penyakit. Kader desa pun harus menjadi ujung tombak edukasi di masyarakat,” tegasnya, belum lama ini.
Baca Juga:
- Sambut Hari Disabilitas Internasional 2025: Yayasan Sharing Disability Indonesia Bersama Sentra Budi Perkasa, Siap Gelar Hajat Disabilitas 2025
- Bisa Dibaca Akhir Pekan, Berikut 5 Rekomendasi Novel Fiksi Indonesia
- Lumer dan Garing, Begini Resep Kroket Pisang yang Enak
Melalui program Gissel tim FKM Unsri memberikan pelatihan dan pendampingan intensif yang fokus pada tiga isu krusial: Skrining Serviks, SADARI (pemeriksaan payudara mandiri), serta Triple Eliminasi (pencegahan penularan HIV, sifilis, dan hepatitis B dari ibu ke anak).
Pendekatan edukasi yang digunakan berbasis kearifan lokal sehingga mudah dipahami dan diterima oleh perempuan dari berbagai latar belakang terutama kepada kader yang menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah tempat tinggalnya.
Dalam sesi Triple Eliminasi, Swara Mega Hasanah, S.KM., M.KL. menambahkan bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada kesiapan kader local.
"Para kader di Tebing Gerinting memiliki semangat luar biasa. Dengan pelatihan yang tepat, mereka dapat menjadi agen perubahan kesehatan di lingkungan mereka," ujar dia.

Ia juga menekankan urgensi skrining bagi ibu hamil.
"Jika ibu memahami risikonya, maka proses pencegahan penularan penyakit kepada bayi dapat dilakukan lebih optimal," tutur Swara.
Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa aktif dari Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan, yaitu Siti Azzahra, Miftahul Zannah, Silvy Dwi Lidyasari Sitindaoin, Medianti Maharani, Eva Wulandari, Nabila Zhafirah, Rahma Ayu Ratna Dilla, dan Aprilia Sari. Para mahasiswa membantu fasilitasi kegiatan, registrasi peserta, dokumentasi, serta pendampingan teknis kepada kader.
Salah satu mahasiswa, Siti Azzahra, mengungkapkan rasa bangga bisa terlibat langsung dan melihat antusiasme ibu-ibu belajar tentang kesehatan.
Dukungan penuh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir dan jajaran UPTD Puskesmas Tebing Gerinting turut memperkuat pelaksanaan program ini.
Plt Kepala Puskesmas Tebing Gerinting, Yanti, S.KM., M.Kes., M.Si., dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini.
“Kerja sama seperti ini sangat dibutuhkan, apalagi untuk isu kesehatan perempuan yang sering kali luput dari perhatian,” ungkapnya.
Baca Juga:
- Komitmen Iklim Indonesia di COP 30 Minim Keadilan Bagi Perempuan
- Ratusan UMKM Binaan BRI Unjuk Karya di Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro
- Mahasiswa UIN Raden Fatah: Maknai Hari Pahlawan Sebagai Momentum Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme dan Kepedulian Sosial
Urgensi program Gissel semakin terlihat mengingat banyak perempuan tidak menyadari bahwa keterlambatan deteksi kanker serviks dan kanker payudara dapat berakibat fatal.
Begitu pula dengan HIV, sifilis, dan hepatitis B yang tanpa edukasi memadai dapat menular dari ibu ke anak dan berdampak lintas generasi.
Melalui kegiatan ini, FKM Unsri menegaskan komitmen memberikan dampak nyata sebagai motor penggerak perubahan sosial. Program Gissel diharapkan menjadi model intervensi kesehatan berbasis komunitas yang dapat direplikasi di berbagai daerah di Indonesia sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi ribuan ibu dan keluarga di Sumatera Selatan.(*)

