M-Banking BNI Diretas, Modusnya Duplikasi Akun Nasabah Kerugian Capai RP 800 Juta

M-Banking BNI Diretas, Modusnya Duplikasi Akun Nasabah Kerugian Capai RP 800 Juta (ist)

SURABAYA – Akun mobile banking atau M-Banking nasabah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) diretas pembobol. Sedikitnya dalam kurun waktu 3 bulan sebanyak 150 data nasabah dapat diakses pelaku melalui aplikasi bank berbasis android.

Berdasarkan dokumen pengadilan yang diperoleh TrenAsia.com, pembobolan data akun nasabah tersebut dilakukan oleh dua pelaku dengan cara menduplikasi akun nasabah.

Data nasabah yang terdiri dari user name, password, dan personal identification number (PIN) diduplikasi melalui penggunaan sebuah aplikasi tertentu. Total kerugian dari pembobolan data nasabah tersebut tercatat lebih Rp 800 juta.

Pembobolan data M-Banking Bank BNI tersebut dilakukan sekitar Maret hingga Juli 2022 dengan tempat kejadian Daerah Pandanaran Semarang, Jawa Tengah. 

Baca Juga:

Pelaku dalam aksinya dapat melakukan akses secara penuh atas rekening nasabah, mulai dari penarikan dana, hingga proses transfer antar rekening perbankan. Dua pembobol mobile banking nasabah Bank BNI saat ini menurut dokumen pengadilan, telah ditahan.

Ketika dikonfirmasi TrenAsia, Direktur Utama Bank BNI Royke Tumilar belum memberikan tanggapan perihal pembobolan data mobile banking nasabah perusahaan.

Salah Catat

Sebelumnya, perseroan juga mengalami kesalahan pencatatan pencetakan buku tabungan nasabah. Ketika itu, kepala urusan keuangan di Desa Sambongrejo, Tuban, Jawa Timur bernama Cahyo, terkejut saat melihat saldo di tabungannya menjadi Rp14.885.530.818.456. Sadar betul bahwa dirinya tidak memiliki uang sebanyak itu di rekeningnya, ia pun segera melaporkan kepada teller Bank BNI tempat ia menabung.

Tidak hanya terjadi pada Cahyo, peristiwa tersebut pun dialami oleh seorang wanita berinisial NS yang bekerja sebagai pegawai honorer Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buol, Sulawesi Tengah.

Baca Juga:

Jumlah uang yang tercatat di buku tabungan NS pun sama persis dengan nilai yang tercantum di rekening Cahyo, yaitu Rp14.885.530.818.456.

Menanggapi pemberitaan mengenai dua nasabah tersebut, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo Budiprabowo menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan tentang pencetakan angka tidak wajar pada buku tabungan nasabah.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamannya, saat ini kami telah melakukan perbaikan pencetakan buku tabungan atas perbedaan angka yang tidak wajar di buku tabungan dengan yang tercatat pada sistem kami, ujar Okki kepada TrenAsia, Kamis, 29 September 2022.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 25 Oct 2022 


Related Stories