Palembang Jadi Contoh Pengolahan IPAL

Palembang Jadi Contoh Pengolahan IPAL (Ist)

Jakarta, Wongkito.co - Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) bekerjasama dengan pemerintah Australia. Air limbah diolah terlebih dahulu kemudian baru disalurkan ke sungai.

Kerjasama ini melibatkan Pemerintah kota Palembang, pemerintahan propinsi Sumsel, Kementerian PUPR dan Pemerintah Australia. Pembangunan SPALD-T Kota Palembang merupakan bagian program Palembang City Sewerage Project (PCSP). Sabtu, 12 agustus 2023.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams meninjau pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. 

Basuki mengatakan proyek SPALD-T di Palembang menjadi contoh kolaborasi yang baik. Dia menyebut pemerintah Australia memberikan hibah Rp600 miliar untuk membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang berkapasitas hingga 100 ribu Sambungan Rumah (SR).

Baca juga

Sementara Pemerintah Pusat lewat APBN membangun jaringan pipa sampai jaringan tersier. "Kemudian Pemerintah Provinsi dan Kota membangun jaringan SR termasuk penyediaan lahan," jelas Basuki dalam keterangan resmi, dikutip Jumat 10 Agustus 2023.

Basuki berterima kasih kepada Pemerintah Australia dan berharap kerja sama dalam pembangunan infrastruktur dapat terus berlanjut. "Kerja sama seperti ini penting untuk mempererat hubungan baik antar kedua negara," terangnya. 

Modernisasi Pengelolaan Air Limbah

Menurut Basuki, pembangunan IPAL merupakan salah satu upaya modernisasi pengelolaan air limbah yang juga dilaksanakan di kota lainnya seperti Makassar, Palembang, Jambi, dan Pekanbaru. “Ini merupakan proyek untuk perbaikan lingkungan, banyak sekali manfaatnya,” ujarnya. 

Basuki mengatakan air limbah nantinya tidak langsung dibuang ke sungai, tapi diolah dulu melalui fasilitas. "Sehingga mempunyai baku mutu yang baik, airnya jernih. Tadi saya cek hasilnya PH 6,9 ini baru boleh dialirkan ke sungai. Sanitasi dan air bersih suatu keharusan yang harus disediakan, salah satunya untuk menangani stunting," jelasnya. 

Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams mengatakan, pembangunan IPAL merupakan contoh konkret kerja sama Pemerintah Australia dan Indonesia dalam kemitraan pembangunan infrastruktur.  "Khususnya dalam membantu kesehatan dan lingkungan di Kota Palembang," tutur Penny.

Gubernur Provinsi Sumatra Selatan Herman Deru menyatakan siap untuk menyelesaikan tanggung jawab Pemerintah Provinsi dan Kota dalam pembangunan Sambungan Rumah. "Namun memang dibutuhkan waktu menyelesaikan pembangunan SR untuk dapat memenuhi target. Selain itu juga dibutuhkan edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi dan air bersih," tegasnya.

Baca juga

Lebih lanjut, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengungkapkan, saat ini telah selesai paket pekerjaan PCSP yakni paket B2 A - Jaringan pipa utama dan retrikulasi yang dibangun dengan dana APBN oleh kontraktor PT Adhi Karya senilai Rp236 miliar. 

Sementara untuk paket A2 – pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik (IPALD) dan Stasiun Pompa A yang dibangun dengan dana Hibah Pemerintah Australia senilai Rp455 miliar dan paket B2 B - Jaringan pipa utama dan retrikulasi yang dibangun dengan dana APBN senilai Rp191 miliar ditargetkan tuntas pada akhir 2023.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizanatul Fitri pada 12 Aug 2023 

Editor: admin

Related Stories