Ekonomi dan UMKM
Umumkan IPO, GoTo Targetkan Himpun Rp15,2 Triliun
JAKARTA, WongKito.co — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengumumkan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). IPO ditargetkan dapat menghimpun pendanaan setidaknya Rp15,2 triliun (USD 1,1 miliar).
"Ini merupakan momentum paling membanggakan dalam sejarah perusahaan, yang memasuki tahap akhir untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI. Indonesia adalah salah satu pasar dengan pertumbuhan terbesar dan paling menarik di dunia, sebagaimana tercermin dari ketahanan pasar modal kita, di tengah volatilitas pasar global tahun ini. Kami berharap IPO GoTo akan menunjukkan kepada dunia peluang luar biasa yang ada di Indonesia dan di seluruh kawasan Asia Tenggara,” kata CEO Grup GoTo Andre Soelistyo, dalam siaran pers, Selasa (15/2/2022).
Ia menjelaskan kekuatan bisnis GoTo bukan hanya sekadar sekumpulan perusahaan. Ekosistem layanan on-demand, e-commerce, dan financial technology kami menghubungkan jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan merchants, dengan misi mendorong kemajuan bagi semua orang di tengah pertumbuhan cepat ekonomi digital.
"Kami bangga bahwa dari kesederhanaan di awal kami berdiri, kini mendapatkan kepercayaan dari jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, serta didukung oleh berbagai investor global terkemuka dan saat ini tengah mengambil langkah selanjutnya untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Indonesia,” ujar Andre.
Baca Juga:
- Resep Gimbal Campur ala Rudy Choirudin
- Rupiah Berpotensi Anjlok, Terdampak Potensi Kenaikan Suku Bunga AS
- Begini Strategi BRI, di 2022 Targetkan Melayani 5 Juta Nasabah Baru Ultra Mikro
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, terutama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI, yang telah menciptakan lingkungan dan regulasi yang kondusif bagi perusahaan teknologi nasional seperti GoTo untuk dapat terus berkembang dan mendukung transformasi digital Indonesia. Kami percaya dukungan Pemerintah ini akan membawa dampak positif bagi perusahaan teknologi nasional lainnya yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan bermanfaat bagi semakin banyak masyarakat Indonesia.”
Sementara GoTo merupakan ekosistem unik yang menggabungkan layanan on-demand, e-commerce, dan financial technology melalui platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Integrasi ketiga bisnis dalam satu ekosistem ini membawa sinergi yang kuat, dan menjadi keunggulan GoTo, yang antara lain didukung oleh pendekatan hyperlocal dengan jaringan layanan yang kuat, kemampuan untuk menghadirkan program loyalitas konsumen lintas platform, serta penawaran layanan keuangan yang luas dan komprehensif di berbagai aktivitas penggunaan (use case).
Berdasarkan data Euromonitor 2020, keberadaan dan jangkauan ekosistem GoTo mampu berkontribusi lebih dari 2% dari PDB Indonesia dan melayani hampir dua per tiga konsumsi rumah tangga di Indonesia.
Sebagai bagian dari IPO, dan melanjutkan komitmen untuk memberikan dampak sosial positif yang maksimal, GoTo juga berencana untuk meluncurkan Program Saham Gotong Royong. Program ini akan memberikan kesempatan kepada mitra pengemudi, merchants, konsumen yang aktif dan setia, serta seluruh karyawan tetap, untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari IPO. Melalui program ini, seluruh karyawan tetap telah menjadi peserta Program Rencana Insentif Jangka Panjang Perusahaan; mitra pengemudi yang telah tumbuh bersama kami akan berkesempatan untuk menjadi pemegang saham GoTo atau menerima manfaat ekonomi dari saham GoTo; sementara pedagang dan konsumen Grup GoTo yang setia dan memenuhi syarat akan mendapatkan akses prioritas untuk memesan saham melalui alokasi tetap di IPO.
Baca Juga:
- Legislator Sumsel Bersama PKS Bantu Korban Kebakaran di Palembang
- Virtual Branch Metaverse BRI akan Hadirkan Pengalaman Unik!
- Akhir Maret Bursa Kripto Bakal Diluncurkan, Sudah 17 Pedagang yang Terdaftar
Andre menambahkan bahwa rencana pencatatan saham ini akan menjadi momen yang membanggakan bagi setiap yang ada di ekosistem GoTo dan bagi semua orang yang percaya pada ‘cita-cita Indonesia’.
“Itulah mengapa, penting bagi kami untuk memberikan kesempatan kepada mitra pengemudi, pedagang, konsumen, dan karyawan di ekosistem kami untuk memperoleh manfaat dari IPO melalui program saham yang sangat inklusif dan unik secara global ini,” kata dia.
Juara Teknologi
Sebagai pemimpin pasar di setiap lini bisnisnya dan didukung keunggulan sinergi dan efek jaringan dalam ekosistem besar yang terintegrasi, Grup GoTo memiliki posisi yang kuat untuk memanfaatkan pertumbuhan pasar ini.
Pasar on-demand services diperkirakan akan tumbuh dari sekitar Rp77,8 triliun (USD5,4 miliar) pada tahun 2020 menjadi sekitar Rp259,2 triliun (USD18 miliar) pada 2025; Pasar e-commerce untuk barang fisik diperkirakan akan tumbuh dari sekitar Rp642,2 triliun (USD44,6 miliar) pada tahun 2020 menjadi sekitar Rp1.980,0 triliun (USD137,5 miliar) pada 2025;
Pasar financial technology services diperkirakan akan tumbuh dari sekitar Rp256,3 triliun (USD17,8 miliar) pada tahun 2020 menjadi sekitar Rp1.009,0 triliun (USD70,1 miliar) pada 2025.
Kinerja bisnis GoTo sebagai berikut:
Nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) secara proforma sebesar Rp414,2 triliun (USD28,8 miliar) dalam dua belas bulan terakhir Nilai pendapatan bruto secara proforma sebesar Rp15,1 triliun (USD1 miliar) dalam dua belas bulan terakhir13
Nilai pesanan 2 miliar secara proforma dalam dua belas bulan terakhir13
Lebih dari 55 juta pengguna bertransaksi secara tahunan (annual transacting user/ATU) secara proforma dalam dua belas bulan terakhir, Lebih dari 2,5 juta mitra pengemudi terdaftar, per 30 September 2021, Lebih dari 14 juta pedagang terdaftar, per 30 September 2021
Masih mengacu data RedSeer, pasar dalam negeri Grup GoTo di Indonesia berada di jantung Asia Tenggara, salah satu kawasan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan perkiraan laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate/CAGR) PDB sebesar 9,3% dari tahun 2020 hingga 2025. Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar di kawasan ini, dengan kontribusi PDB lebih dari USD1 triliun dan merupakan salah satu negara dengan prospek pertumbuhan tertinggi di kawasan ini.
Populasi 274 juta jiwa menjadikan Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dan terbesar keempat di dunia. Indonesia dan Asia Tenggara memiliki populasi muda dan sangat melek teknologi, dengan daya beli yang terus meningkat yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di negara ini.
Meningkatnya permintaan layanan di seluruh ekosistem Grup GoTo, didorong oleh peningkatan adopsi digital di kalangan konsumen di Asia Tenggara. Tren ini mampu menopang kinerja keuangan perusahaan yang kuat. Angka GTV proforma GoTo menunjukkan tingkat pertumbuhan majemuk tahunan sebesar 46% antara 2018 hingga 2020, dan secara tahunan atau year on year (YoY) sebesar 62% per kuartal III (Q3) 2021 dibanding Q3-2020. Pendapatan bruto proforma juga naik 56% secara rata-rata tahunan antara tahun 2018-2020 dan 55% Year-on-Year per Q3-2021 dibanding Q3-2020.
Momen Bersejarah untuk GoTo dan Industri Pasar Modal Indonesia
Pencatatan saham ini akan berpotensi menjadi yang pertama dilakukan dengan menggunakan peraturan baru tentang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) yang ditetapkan oleh OJK, serta peraturan pencatatan baru oleh BEI. Dalam IPO ini, GoTo menawarkan sebanyak 48 miliar saham baru Seri A dengan kemungkinan ditingkatkan sampai dengan sebanyak-banyaknya 52 miliar saham baru dan mewakili hingga 4,35% dari modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah selesainya IPO (tidak termasuk saham tambahan dari opsi penjatahan lebih). Dengan jumlah saham yang ditawarkan, perusahaan dapat mengumpulkan dana setidaknya Rp15,2 triliun (USD1,1 miliar), dengan tambahan Rp2,3 triliun (USD160 juta) dari greenshoe.
Kisaran harga untuk IPO telah ditetapkan pada Rp316 hingga Rp346 per saham, sehingga kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di BEI diperkirakan mencapai antara Rp376,6 triliun (USD26,2 miliar) dan Rp413,7 triliun (USD28,8 miliar).
Grup GoTo berencana menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk modal kerja guna mendukung strategi pertumbuhan perusahaan. Grup GoTo akan melakukan penawaran awal (book building) antara 15-21 Maret 2022. Masa penawaran umum ditargetkan akan dilakukan pada 29-31 Maret 2022. Pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GOTO akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.
GoTo telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau joint lead underwriters untuk IPO. Rincian IPO telah diumumkan pada acara Paparan Publik yang berlangsung hari ini, Selasa, 15 Maret 2022.(ril)