Ragam
Yuk Cek 5 Kota Besar Dunia yang Bisa Bayar Sewa Apartemen dengan Bitcoin
JAKARTA – Seiring dengan semakin diterimanya mata uang kripto secara luas, Bitcoin kini mulai dipandang sebagai alternatif metode pembayaran, tidak hanya untuk aktivitas perdagangan dan investasi.
Pembayaran sewa properti menggunakan Bitcoin semakin diminati, baik oleh penyewa maupun pemilik properti, karena sejumlah keunggulan.
Seperti kemunculan manajemen properti berbasis blockchain. Platform sewa yang terintegrasi dengan smart contract berbasis blockchain dapat mengotomatiskan perjanjian sewa, mempermudah proses pembayaran, dan meminimalkan potensi konflik. Sistem ini juga memastikan transparansi dan keamanan dalam setiap transaksi.
Baca juga:
- Resep Cara Membuat Sago Mango Creamy
- Kebiasaan Khas Jelang HUT RI yang Bikin Kemerdekaan Terasa Dekat dan Hangat
- 7 Rekomendasi Bisnis Bidang Pertanian untuk Anak Muda
Bitcoin memungkinkan penyelesaian pembayaran dalam waktu cepat tanpa perlu menunggu lama atau terkena biaya perbankan (meskipun tetap ada biaya transaksi atau gas fee untuk Bitcoin). Fitur ini sangat membantu bagi penyewa internasional maupun pemilik properti lintas negara.
Jaringan hunian bersama (co-living) berskala global yang menyasar para profesional di bidang kripto kini telah menerima pembayaran dengan Bitcoin. Ini menjadi solusi tempat tinggal yang fleksibel bagi mereka yang ingin menghindari sistem perbankan konvensional.
Berikut lima kota di dunia yang telah membuka pintu bagi pembayaran sewa properti menggunakan Bitcoin. Yuk, simak!
Kota Teratas di Dunia yang Bisa Bayar Sewa Kost atau Apartemen dengan Bitcoin
Dilansir dari Cointelegraph, kemungkinan membayar sewa menggunakan Bitcoin kini semakin menjadi kenyataan di banyak kota di seluruh dunia. Inilah lima kota teratas yang paling gencar mengadopsi sistem pembayaran sewa dengan Bitcoin:
1. Miami, Florida, Amerika Serikat
Sebagai tuan rumah konferensi Bitcoin tahunan, Miami dikenal sebagai kota yang mendukung perkembangan kripto, termasuk dari para pemimpinnya. Mantan wali kota Francis Suarez bahkan pernah memilih untuk menerima gajinya dalam bentuk Bitcoin.
Beberapa pengembang kondominium mewah dan proyek apartemen, seperti The Rider Residences di kawasan Wynwood, telah menerima pembayaran menggunakan mata uang kripto. Pada April 2025, sebuah transaksi properti di sana berhasil dilakukan langsung antar dompet digital.
Meski platform khusus untuk pembayaran sewa dengan kripto belum umum, penyewa tetap bisa bernegosiasi langsung dengan pemilik properti untuk membayar sewa bulanan dalam bentuk Bitcoin.
Di kawasan seperti Downtown, Brickell, atau Wynwood, ada sejumlah properti yang memungkinkan pembayaran sewa berbasis Bitcoin.
2. Lisbon, Portugal
Sejak diterapkannya aturan baru terkait jual beli properti dengan jaminan kripto pada April 2022, kini terdapat prosedur yang lebih jelas dan terstruktur. Lisbon juga menjadi pusat komunitas digital nomad yang terus berkembang, sehingga layanan berbasis kripto untuk mendukung gaya hidup mereka pun semakin meningkat.
Pada 12 Juli 2025, dilaporkan RentRemote menjalin kerja sama dengan BitPay untuk menerima pembayaran sewa dalam bentuk mata uang kripto. Meski sebagian besar transaksi tetap dikonversi ke euro untuk keperluan hukum, banyak penjual properti, pengembang, dan agen yang bersedia menerima kripto sebagai alat pembayaran.
Penyewaan properti dengan Bitcoin dimungkinkan di sejumlah kawasan strategis Lisbon, seperti Chiado, Alfama, dan distrik startup.
Umumnya, penyewa yang ingin membayar dengan Bitcoin akan dibantu oleh notaris atau broker yang menangani proses konversi dan kepatuhan hukum, sehingga pembayaran sewa dalam Bitcoin dapat dilakukan jika disetujui oleh kedua belah pihak.
3. Berlin, Jerman
Berlin memiliki sektor properti yang progresif dan memungkinkan penggunaan Bitcoin secara tidak langsung untuk pembayaran sewa dalam beberapa kasus.
Layanan sewa jangka pendek asal Eropa, Flatio, menerima pembayaran dengan Bitcoin di Berlin untuk masa tinggal antara satu hingga enam bulan, meskipun terdapat biaya layanan tambahan yang berlaku.
Sejak 1 April 2023, Undang-Undang Anti Pencucian Uang di Jerman melarang transaksi pembelian properti secara langsung menggunakan mata uang kripto.
Namun, pembayaran sewa tetap dimungkinkan selama kedua pihak menyetujui penggunaan layanan perantara yang mengonversi Bitcoin ke euro sebelum pembayaran diselesaikan. Berlin pun tetap menjadi pilihan bagi penyewa yang menginginkan fleksibilitas dalam metode pembayaran.
4. Toronto, Ontario, Kanada
Sektor properti di Kanada secara perlahan mulai menerima penggunaan Bitcoin. Beberapa platform sewa di Toronto telah memungkinkan pembayaran sewa dengan Bitcoin, di mana penyewa dapat membayar dalam kripto sementara pemilik properti tetap menerima mata uang fiat melalui layanan konversi.
Warga kota juga bisa memanfaatkan kripto untuk memesan layanan, makan di restoran, hingga membayar sewa di berbagai tempat di Toronto.
Meski pembayaran sewa langsung dengan Bitcoin masih tergolong terbatas, infrastruktur pendukung bagi penyewa yang paham teknologi kripto sudah tersedia. Beberapa layanan bahkan menawarkan sistem konversi, penerbitan tagihan, hingga alur transaksi yang transparan.
5. Paris, Prancis
Paris kini semakin menyusul kota-kota yang menjadi pusat kripto dengan menyediakan opsi penyewaan properti berbasis mata uang kripto. Salah satu agen properti, Lodgis, yang berfokus pada sewa jangka pendek dan hunian berperabot, telah menawarkan pembayaran biaya agensi menggunakan Bitcoin sejak tahun 2014.
Beberapa platform properti di Prancis juga memungkinkan perjanjian sewa atau penjualan properti dengan Bitcoin, dengan memastikan kepatuhan hukum melalui kerja sama dengan mitra bersertifikasi PSAN dan notaris.
Meskipun pembayaran sewa penuh dalam Bitcoin masih jarang terjadi, penyewa dan pemilik properti seringkali dapat menemukan solusi yang dapat disepakati bersama.
Kota Lain yang Menyusul: El Zonte dan Rosario
Masyarakat kini semakin terbuka menggunakan aset digital seperti Bitcoin dan Ether untuk membayar sewa maupun uang jaminan, menandai perubahan besar dalam cara transaksi properti dilakukan.
El Zonte, El Salvador
El Zonte, yang dijuluki “Bitcoin Beach” di El Salvador, menjadi pelopor dalam penggunaan Bitcoin secara menyeluruh di tingkat komunitas, dan turut mendorong keputusan negara tersebut untuk menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah pada tahun 2021.
Saat ini, unit studio atau apartemen butik di dekat pantai sudah bisa disewa menggunakan Bitcoin atau mata uang kripto lain yang diterima.
Beberapa properti dengan pemandangan laut juga menawarkan opsi pembayaran menggunakan Bitcoin. Meski infrastruktur kota ini masih sederhana, El Zonte tetap menarik minat para digital nomad yang melek kripto dan ingin menjalani gaya hidup yang terintegrasi dengan Bitcoin.
Rosario, Santa Fe, Argentina
Pada awal tahun 2024, Rosario, kota terbesar ketiga di Argentina, menjadi tempat disepakatinya kontrak sewa pertama di negara itu yang menggunakan Bitcoin sebagai acuan pembayaran. Dalam perjanjian sewa yang inovatif ini, penyewa setuju untuk membayar setara $100 per bulan dalam bentuk Bitcoin.
Transaksi difasilitasi oleh platform kripto lokal Fiwind, yang mengonversi USDT ke Bitcoin dan mengirimkannya langsung ke dompet digital pemilik properti.
Pencapaian ini muncul setelah pemerintahan Presiden Javier Milei mendorong reformasi pro-kripto, termasuk keputusan deregulasi pada Desember 2023 yang memungkinkan kontrak dilakukan dalam Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.
Namun, Kongres Argentina tidak menyetujui reformasi tersebut, dan akhirnya kebijakan itu dibatalkan. Sampai saat ini, aset kripto di Argentina tetap dikenai aturan pajak konvensional, tanpa rezim deregulasi seperti yang sempat direncanakan oleh Presiden Milei.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 10 Aug 2025