Cerita Edukasi Anak di Hari Keempat Sanitary Camp

Oleh: Faradilla Putri Utami, Revanny Niken Putri, Callysta Putri, Siti Azzahra, Miftah Syafira Arindya*

SANITARY Camp berlanjut pada hari keempat, Sabtu (19/7/2025), yang diselenggarakan di Desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.

Program ini terus menunjukkan komitmen untuk memberikan edukasi seputar kesehatan dan lingkungan kepada masyarakat lingkar tambang, khususnya anak-anak dan para ibu yang didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi untuk mendukung perilaku Dikti Saintek Berdampak dan Unsri berdampak.

Kegiatan dimulai pukul 12.00 WIB dengan persiapan yang dilakukan oleh local volunteer bersama perangkat desa.

Suasana penuh semangat terasa sejak awal, terlihat dari antusiasme peserta yang berdatangan ke lokasi. Tepat pukul 13.00 WIB, acara resmi dimulai oleh MC.

Baca Juga:

• Program Koperasi Desa Merah Putih Dorong Optimisme terhadap Saham BBRI
• Perempuan Palembang Bangga Berkebaya, Parade dan Ajak Anak Berpartisipasi
• Begini 7 Tips Memulai Karier sebagai Beauty Content Creator

Rangkaian kegiatan dimulai dengan Re-Call materi Sanitary Camp yang mengulas kembali materi sebelumnya seputar batu bara, kesehatan, dan lingkungan. Sesi ini menjadi penguat pemahaman anak-anak tentang topik yang telah mereka pelajari. Sesi ini tidak hanya menjadi moment refleksi, tetapi juga membangun koneksi antar materi agar lebih mudah dipahami dan membekas dalam ingatan mereka. Beberapa anak bahkan dengan percaya diri menjawab pertanyaan dan menceritakan kembali apa yang mereka tangkap dari sesi sebelumnya.

Menjelang sore, anak-anak mengikuti kelas Bahasa Inggris dengan tema “My Day” pada buku Suara Kecilku Di Bumi Batu Bara.

Mereka belajar menyampaikan cerita keseharian dalam Bahasa Inggris secara sederhana dan menyenangkan. Meski terkesan sederhana, sesi ini membawa semangat baru karena anak-anak diajak menyampaikan cerita tentang kegiatan harian mereka dalam Bahasa Inggris.

Untuk menjaga semangat dan antusiasme anak-anak, kegiatan dilanjutkan dengan sesi permainan edukatif yang tetap mengandung nilai-nilai pembelajaran. Melalui berbagai games yang dirancang secara tematik, anak-anak diajak bergerak, berpikir, dan bekerja sama dalam kelompok.

Baca Juga:

• Fatherless jadi Tantangan, BKKBN Lakukan Gerakan Ayah Teladan Indonesia, Hari Pertama Sekolah antar Anak
• Mangnaein Jadi Drama Terakhirnya, Aktris Korea Kang Seo Ha Meninggal Dunia
• Cerita Mahasiswa KKN UIN Palembang: Tumbuhkan Literasi Keuangan Digital dari Balai Desa

Tawa riang dan sorakan kemenangan menghiasi suasana menandakan bahwa semangat belajar mereka tetap menyala. 
Menjelang akhir kegiatan, panitia mengumumkan bahwa kegiatan Sanitary Camp akan memasuki hari kelima esok hari.

Tim Volunteers mengajak anak-anak membuat perfomance tari kreasi. Moment ini menjadi pemicu semangat untuk menutup hari dengan kesan mendalam. Seluruh peserta dan volunteer berkumpul untuk sesi dokumentasi, diwarnai tawa dan sorakan semangat.

Dengan penuh antusias, mereka bersama-sama meneriakkan yel-yel "Gerakan Sehat Lingkar Tambang" bukan sekadar seruan, melainkan sebuah janji kolektif untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, bahkan setelah acara ini usai. Anak-anak juga diajak untuk latihan penampilan tari untuk hari terakhir Sanitary Camp, anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan penutupan.

"Seru banget hari ini, diajarkan dan menari tarian kreasi daerah bersama kakak-kakak volunteers", ujar Vani salah satu peserta Sanitary Camp.

*Mahasiswa FKM Unsri