Elon Musk Targetkan Penjualan Tesla Tahun Ini Tembus Dua Juta Unit

TEXAS - Miliarder Elon musk tampaknya tengah bersemangat menggenjot angka penjualan Tesla. Berikan diskon pada pembeli, Musk menargetkan penjualan kendaraan listrik ini bisa tembus 2 juta pada tahun ini.

Optimisme Musk datang ketika Tesla melaporkan pendapatanan kuartal keempat pada Rabu, 25 Januari 2023 waktu setempat. Pada laporan tersebut, Tesla mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 37% menjadi US$24,32 miliar atau setara Rp380 triliun (asumsi kurs Rp15.600 per dolar AS).

Realisasi pendapatan Tesla kuartal terakhir tahun lalu berada sedikit di atas proyeksi pasar yang meramalkan pertumbuhan pendapatan kisaran US$24,16 miliar atau seata Rp377,5 triliun.

Baca juga :

• Presiden Tawarkan 31 Proyek Infrastruktur Senilai Rp212 Triliun ke Swasta
• OKI Mulai Fokus Siaga di 54 Titik Rawan Karhutla
• PLN-Pemprov Sumsel Sinergi Realisasikan Zero Blankspot

Mengutip Reuters Jumat, 27 Januari 2023, Musk berharap 2 juta unit mobil Tesla bakal terjual tahun ini, meski sang miliarder memprediksi resesi akan terjadi.

"Kami pikir permintaan akan bagus meskipun mungkin ada kontraksi di pasar otomotif secara keseluruhan," kata Musk sebagaimana dikutip TrenAsia.com.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, naiknya penghasilan Tesla terjadi setelah perusahaan melakukan beberapa pemotongan harga yang agresif baru- baru ini dalam upaya untuk meningkatkan permintaan.

Pada akhir tahun, Tesla diketahui telah memberi diskon untuk unit kendaraannya di pasar global. Tak main-main, pengurangan harga terjadi hingga 20% untuk SUV Model Y di AS.

"Perubahan harga ini benar-benar membuat perbedaan bagi konsumen rata-rata," kata Musk.

Meski pendapatan naik, marjin kotor otomotif Tesla turun menjadi 25,9%, terendah dalam lima kuartal. Musk mengatakan angka yang suram mencerminkan kenaikan biaya, bahan baku yang lebih tinggi, dan harga komoditas.

Menanggapi hal tersebut, analis Wedbush Securities, Dan Ives mengatakan bahwa saat ini Tesla tengah mengalami erosi margin yang digunakan untuk menopang volume penjualan.

"Mereka pada akhirnya perlu mengorbankan margin untuk volume. Dan sekarang pertanyaannya adalah, dengan perang harga yang terjadi di China, seperti apa lintasannya pada tahun 2023," kata Ives. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 27 Jan 2023