Simak Cara OJK Sumsel-Babel Edukasi Masyarakat tak Terpapar Judi Online dan Pinjol Ilegal

Rabu, 10 Juli 2024 13:24 WIB

Penulis:Redaksi Wongkito

Kepala OJK Sumsel-Babel, Arifin Susanto
Kepala OJK Sumsel-Babel, Arifin Susanto (Ist)

YOGYAKARTA, WongKito.co - Tingginya jumlah rekening yang disinyalir terlibat dalam lingkaran judi online dan berhubungan erat dengan pinjaman online (pinjol) ilegal di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat harus bekerja keras melakukan edukasi.
"Kami mencatat lebih dari 4.000 rekening yang dicurigai terlibat dalam transaksi judi online dan pinjaman online ilegal, dan kini terus dipantau," kata Kepala OJK Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Arifin Susanto, Selasa malam (10/7/2024).

Ia menjelaskan mencuatnya kasus judi online tentu membuat miris bangsa Indonesia bahkan masyarakat dunia.

Baca Juga:

Namun, OJK memastikan terus akan melakukan edukasi agar dapat meliterasi masyarakat sehingga dapat terus mengatasi korban judi online dan pinjaman online ilegal, ujar dia.

Arifin mengungkapkan kasus judi online dan pinjaman online ilegal tidak hanya ditemukan pad masyarakat urban, tapi hingga ke rural di pedesaan dan daerah terpencil.

Karena itu, program Desa Edukasi Keuangan Inklusif atau Desa EKI menjadi salah satu langkah OJK memerangi judi online dan pinjol ilegal hingga ke pedesaan," ungkap dia.

Desa EKI ditargetkan menjadi bagian penting dalam mendorong masyarakat yang tidak terpapar judi online dan pinjaman ilegal sérta investasi bodong.

Baca Juga:

Lalu OJK juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengakses lembaga keuangan, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga petani, tambah Arifin.

Dengan demikian, masyarakat Sumatera Selatan dan Bangka Belitung kata dia, tidak hanya bisa bebas dari masalah judi dan pinjol ilegal serta investasi bodong tetapi juga secara ekonomi terus berkembang.

Apalagi, Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki kekayaan komoditi yang  beragam mulai dari kopi hingga karet, karena itu program Desa EKI diyakini dapat mendorong kemajuan masyarakat di daerah tersebut.(ert)