Ekonomi dan UMKM
PGN Genjot Dekarbonisasi Lewat Perluasan Jargas Rumah Tangga
WongKito.co- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina terus memperluas perannya sebagai penyedia energi transisi, sehingga memiliki inisiatif yang dapat mempercepat target dekarbonisasi.
Dalam rencana jangka panjang PGN terkait dekarbonisasi, tidak hanya ditargetkan pada penggunaan gas bumi di sektor industri dan komersial.
Tetapi juga pada sektor rumah tangga melalui penggunaan jaringan gas untuk rumah tangga atau Jargas, yang ditekankan PGN sebagai titik strategis untuk memberikan dampak langsung terhadap lingkungan maupun masyarakat.
“Dengan asumsi jumlah pelanggan Jargas mencapai 1 juta sambungan, kami memperkirakan potensi penurunan emisi karbon dapat mencapai hingga 398.000 ton CO₂ pada tahun 2034,” ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, dalam sesi Sustainability Dialogue pada acara Pertamina Investor Day belum lama ini.
Baca Juga :
- Kiat Sebelum Menyesal Ambil Career Break
- Simak 7 Negara dengan Ekonomi Terbesar di Dunia 2025
- Bikin Nagih, Begini Cara Membuat Martabak Lipat Coklat Keju Mini yang Enak
Capaian ini tentunya mendukung upaya dekarbonisasi nasional dan berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Selain itu, dengan menggunakan jaringan pipa gas secara nasional, PGN dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari rantai pasok sumber energi fosil lainnya yang banyak digunakan oleh masyarakat. Seperti diketahui, rumah tangga di Indonesia umumnya menggunakan LPG atau kerosin.
Keduanya memiliki kandungan emisi yang lebih tinggi dibandingkan gas bumi dan memerlukan moda transportasi darat/laut yang berbahan bakar minyak untuk distribusi, yang juga berkontribusi terhadap emisi karbon.
Sebagai pengingat, Jargas menggunakan gas bumi yang secara alami menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.
Baca Juga :
- Dari Pemeriksaan hingga Perpisahan: Hari Terakhir Sanitary Camp di Muara Maung
- Hoaks: Pemerintah Beri Bantuan Rp 275 Juta untuk 20 TKI
- Kuliah Umum BEI dan OJK di Universitas Bina Darma, Gen Z Sumsel Didorong Kenali Pasar Modal
Dengan demikian, penggunaan gas bumi secara masif di masyarakat melalui jaringan pipa Jargas dapat mengurangi emisi karbon, baik dari sisi sumber energi maupun dari rantai pasoknya.
“Melalui program Jargas, PGN dapat secara signifikan berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon yang sejalan dengan inisiatif dekarbonisasi yang dijalankan oleh Holding Migas Pertamina” jelasnya.
Di sektor transportasi, PGN juga mengelola sistem pengisian ulang CNG untuk mengembangkan penggunaan bahan bakar gas (BBG) pada kendaraan.
Tentunya, BBG dapat menjadi bagian dari ekosistem pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar kendaraan yang lebih bersih dan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Baca Juga :
- BRI Pandang Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
- Perdalam Teknik Dasar, Begini Kreasi Batik Jumputan
- Fitur Lengkap dan Ramah Pengguna, BRImo Catat Pertumbuhan Pesat di 2025
Proyek bisnis low carbon lain yang sedang dalam pengembangan adalah injeksi Biomethane ke jaringan pipa gas bumi sebagai bagian dari strategi transisi energi bersih.
Inisiatif ini diperkirakan memiliki potensi untuk mengurangi emisi karbon setidaknya 150.000 ton CO₂ per tahun, sehingga akan memperkuat komitmen PGN dalam mendukung upaya dekarbonisasi pemerintah.