Saham Bank Mandiri Naik 21 Persen Pada Mei 2024

Saham Bank Mandiri Naik 21 Persen Pada Mei 2024 (Ist)

Jakarta, Wongkito.co – Kinerja keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menunjukan semakin membaik pada Mei 2024. Laba Bersih Setelah Pajak dan Kepentingan Non-Pengendali (PATMI) BMRI pada Mei 2024 mencapai Rp4,6 triliun, naik 21% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan 15% secara bulanan (month-ti-month/mtm). 

Hal itu berdasarkan laporan riset terbaru dari David Chong dan Andrey Wijaya, dari RHB Sekuritas. Hal ini menunjukkan momentum pertumbuhan yang lebih kuat dibandingkan April 2024 yang hanya tumbuh 10% yoy dan turun 1% mom. Selasa, 1 Juli 2024.

Dengan pencapaian tersebut, laba BMRI selama lima bulan pertama tahun 2024 (5M24) menjadi Rp19,6 triliun, naik 6% yoy dan mencakup 34-35% dari perkiraan laba bersih konsensus dan RHB Sekuritas untuk tahun 2024 (5M23: 34% dari laba bersih 2023).

Baca juga

Peningkatan yang Luas pada Mei 2024

Peningkatan pertumbuhan laba bersih secara yoy di bulan Mei 2024 didorong oleh beberapa faktor. Pertama, pendapatan bunga bersih (Net Interest Margin/NII) dan pendapatan non-bunga yang lebih kuat. 

Kedua, pengendalian biaya operasional yang baik, serta provisi pinjaman yang lebih rendah. Selama 5M24, pendapatan operasional BMRI meningkat 4% yoy, didorong oleh pertumbuhan aset yang kuat dalam NII, sementara non-bunga meningkat 2% yoy.

Beban operasional terkendali dengan kenaikan hanya 4% YoY, menjaga rasio efisiensi biaya (Cost to Income/CIR) stabil di angka 33%. Rasio biaya kredit (Cost of Credit/CoC) turun menjadi 0,87% dibandingkan 1,07% pada 5M23, menunjukkan kualitas aset yang tetap terjaga.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Cuan Rp1,71 Triliun Usai Jual Entitas Asuransi Ini

Pertumbuhan Pinjaman dan Deposito

Pertumbuhan pinjaman BMRI sedikit melambat menjadi 19,5% yoy pada Mei 2024 dibandingkan April 2024 yang mencapai 21,5% yoy. 

Meskipun demikian, angka ini masih berada di atas panduan pertumbuhan 13-15%. Deposito BMRI meningkat pesat pada Mei dengan pertumbuhan yoy sebesar 13%, didorong oleh kenaikan Current Account Saving Account (CASA) sebesar 15% yoy. Namun, deposito berjangka tumbuh lebih lambat, hanya 4% yoy.

NIM dan Prospek Kedepan

BMRI diperkirakan mengalami sedikit penurunan Net Interest Margin (NIM) pada Mei 2024 secara bulanan, kemungkinan karena pertumbuhan deposito yang melebihi pertumbuhan pinjaman. 

“Kami mengestimasi sedikit penurunan NIM secara bulanan, kemungkinan karena pertumbuhan deposito yang melampaui pertumbuhan kredit,” papar David dan Andrew dikutip dari risetnya, Senin, 1 Juli 2024.

Namun, NIM sejauh ini pada kuartal kedua 2024 (2Q24) tampak stabil dibandingkan kuartal pertama 2024 (1Q24). Selama 5M24, NIM turun sebesar 24 basis poin (bps) YoY, sejalan dengan revisi panduan penurunan NIM sebesar 20-50 bps untuk tahun 2024.

Baca juga

Rekomendasi Beli dengan Potensi Kenaikan 36%

RHB Sekuritas merekomendasikan beli (BUY) saham BMRI dengan target harga (TP) Rp8.160, mencerminkan potensi kenaikan sebesar 36% dari kisaran harga Rp6.000 perlembar dan yield dividen sekitar 6% untuk tahun 2024. 

Saat ini, BMRI diperdagangkan pada harga buku (P/BV) 2x untuk perkiraan tahun 2024, sedikit di atas rata-rata level 1,9x P/BV. RHB Sekuritas melihat ruang untuk penilaian kembali saham BMRI, terutama jika perusahaan dapat terus menghasilkan Return on Equity (ROE) yang konsisten di atas 20%.

Fokus pada Hasil Kuartal Kedua 2024

Ke depan, perhatian utama pada hasil kuartal kedua 2024 akan tertuju pada trajektori NIM, kekuatan pertumbuhan pinjaman, kondisi likuiditas, dan kualitas aset. Jika BMRI dapat mempertahankan kinerja ini, ada peluang besar untuk peningkatan penilaian saham yang lebih tinggi.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 01 Jul 2024 

Editor: Redaksi Wongkito
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories