Warga Palembang belum Mudah Dapatkan Minyak Goreng Meskipun Kemendag dan Dinas Perdagangan Rutin Gelar Operasi Pasar

minyak goreng (ist)

PALEMBANG – Hingga kini,  masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan mayoritas masih kesulitan untuk membeli minyak goreng dengan harga standar sesuai dengan ketentuan pemerintah. Meskipun secara rutin Kementerian Perdagangan dan Dinas Perdagangan Sumsel serta Dinas Perdagangan Kota Palembang mulai rutin menggelar operasi pasar.

“Saya beberapa hari ini mencari minyak goreng, untuk jualan sempol dan telur gulung tetapi tidak menemukan pedagang menjual dengan harga standar sesuai ketentuan pemerintah,” kata Septi seorang pedagang telur gulung, Senin (7/3/2022).

Sementara Kemendag bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan produsen serta distributor minyak goreng Sumatra Selatan menggelar operasi pasar minyak goreng sebanyak 22.000 liter di Pasar Terminal Alang-alang Lebar Palembang pada Sabtu, 5 Maret 2022. 

Kegiatan operasi pasar itu juga turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendag Didid Noordiatmoko, dan Kepala Dinas (Kadin) Perdagangan Provinsi Sumsel Ahmad Rizali. 

Baca Juga:

Didid mengatakan, operasi pasar dilakukan dengan harapan dapat membantu percepatan alur distribusi dan menurunkan harga minyak goreng di masyarakat. Menurut Didid, pihak Kemendag akan terus berupaya memastikan harga di setiap segmentasi terjamin dan pasokannya tersedia. 

“Sehingga, masyarakat akan mudah mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau,” ujar Didid melansir TrenAsia.com, jejaring WongKito.co, Senin, 7 Maret 2022. 

Dalam operasi pasar yang dilakukan ini, PT Indokarya Internusa menjajakan minyak goreng kemasan sederhana merek MM sebanyak 7.000 liter dengan harga Rp13.500/liter. Sementara itu, PT Sinar Alam Permai menjual minyak goreng kemasan sederhana merek Fortune sebanyak 7.000 liter seharga Rp13.500/liter. 

Kemudian, PT Jaya Maju Mandiri menjual minyak goreng curah 1 tangki 8.000 liter dengan mematok harga Rp11.500/liter. Ketiga produsen tersebut melakukan penjualan langsung kepada masyarakat konsumen akhir. 

Baca Juga:

Sebelumnya, pada 2 Maret 2022, Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan telah melaksanakan operasi serupa. Pelaksanaan operasi pasar selanjutnya akan diperluas ke seluruh kota atau kabupaten di wilayah Sumsel. 

“Kemendag terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan seluruh pihak terkait dalam menjamin ketersediaan  pasokan  minyak goreng.  Oleh  karena itu,untuk  turut  menjagastabilitas  pasokan dan  harga, masyarakat diharapkan  tetap  tenangdan tidak  melakukan panic buying,” kata Didid. 

Informasi terbaru, krisis sawit yang tengah berlangsung telah memaksa enam produsen minyak goreng untuk berhenti produksi karena tidak mendapatkan pasokan crude palm oil (CPO). Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga. 

“Kebijakan pemenuhan kebutuhan domestik (domestic market obligation/ DMO) hanya bisa dilaksanakan perusahaan terintegrasi, yakni produsen eksportir dan memasok ke pasar domestik, alias perusahaan terintegrasi,” ujar Sahat sebagaimana dikutip dari keterangan di situs GIMNI, Senin 7 Maret 2022. 

Berdasarkan data Tradingeconomis, harga CPO yang terus mengalami kenaikan melandai ke level MYR 6.300 perton pada 4 Maret 2022 setelah mencapai nilai tertinggi sepanjang masa di level MYR7.108 perton. 

Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), Senin, 7 Maret 2022, minyak goreng curah menduduki harga Rp17.200 perliter. Harga termahal berada di kota Gunung Sitoli, Sumatra Utara, di angka Rp25.250 diikuti oleh kota Ternate di angka Rp24.250. 

Bagikan

Related Stories