Wujudkan Lingkungan Inklusif, Warna Sriwijaya Bakal Gelar Bazar Pangan Penanggulangan Stunting

Tim Warna Sriwijaya dan para pihak terkait berfoto bersama usai pertemuan membahas kegiatan Festival Stunting Warna Sriwijaya di Hotel Azza Palembang, Senin (16/06/2025). (wongkito.co/yulia savitri)

PALEMBANG, WongKito.co - Warna Sriwijaya Provinsi Sumatera Selatan sebagai organisasi pemberdayaan kelompok rentan dan pemenuhan hak, akan menggelar Festival Stunting Warna Sriwijaya di lingkungan Kecamatan Sukarame Palembang, pada Agustus 2025 mendatang.

Bukan tanpa alasan kegiatan ini digelar. Selain untuk edukasi pangan lokal yang dapat mencegah stunting sekaligus pemberdayaan ekonomi, festival ini juga untuk menciptakan lingkungan inklusif bagi kelompok waria di masyarakat. 

Community Organizer (CO) Bidang Lingkungan Inklusif Warna Sriwijaya, Arno Koni mengatakan, hal ini sesuai tujuan berdirinya organisasi ini, yakni keterlibatan dan kebermanfaatan kelompok rentan ke masyarakat. Keterlibatan dan kontribusi yang bisa diberikan salah satunya berkegiatan sosial.

"Saat ini kami berfokus pada isu stunting. Karena itu, Warna Sriwijaya akan menggelar bazar pengelolaan pangan berbahan lokal untuk mencegah stunting,” jelas Arno usai pertemuan multipihak tingkat lokal di Hotel Azza Palembang, Senin (16/06/2025).

Selain bazar, lanjut dia, akan digelar juga perlombaan pangan untuk tingkat kecamatan. Pesertanya melibatkan setiap kelurahan di Kecamatan Sukarame. 

Mengingat, kantor Warna Sriwijaya di Kecamatan Sukarame, maka kegiatan akan berpusat di Sukarame. Karena itu, pihaknya bekerja sama dengan pihak kantor kecamatan Sukarame dan direspon serta didukung penuh. 

“Tujuan utamanya untuk menunjukkan keterlibatan dan partisipasi positif kelompok waria di masyarakat. Kami ingin kelompok rentan ini bisa diterima dengan baik,” ujarnya.

Diakuinya, meskipun tidak ada laporan kekerasan yang berarti, tapi stigma negatif masih menjadi kekhawatiran kelompok waria terkait penolakan di masyarakat. Padahal, banyak waria yang mampu berkarya, berpendidikan, bisa berorganisasi, dan mereka berdaya.

“Di sinilah Warna Sriwijaya hadir mendampingi dan mengedukasikan bahwa setiap orang berpotensi untuk menjadi kelompok marginal. Untuk mensiasati (penolakan) itu, kita tetap harus berkarya dan bermanfaat agar diterima dengan baik,” imbuh Arno.

Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Sukarame, Novee menyampaikan, pihaknya mendukung setiap kegiatan positif masyarakat. Dia menilai, kegiatan bazar dan lomba penanggulangan anak stunting sangat bagus karena bisa memberdayakan UMKM pangan lokal. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan OPD lain seperti BKKBN, PKK, Dukcapil, Dinsos Palembang, dan Puskesmas Sukarame untuk kegiatan ini.

“Kegiatan ini nanti juga bisa menjadi ruang informasi ke masyarakat tentang organisasi ini, selain memberikan informasi bahwa stunting bisa ditanggulangi dengan pangan lokal tanpa perlu bahan mahal,” terangnya. 

Terkait stunting, pihaknya mencatat ada penurunan angka stunting di Kecamatan Sukarame, yakni dari 14 anak, menurun menjadi 7 anak, dan tahun ini terdata 3 anak.

“Tiga anak ini bukan murni stunting, tapi ada penyakit bawaan dan mereka sudah diberikan bantuan. Jadi, kami harapkan bisa mengejar target zero stunting ke depannya untuk Sukarame." (yulia savitri)

Editor: Redaksi Wongkito
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories