Setara
Evaluasi Program Pencegahan Perdagangan Orang, Mitra Wacana Dengarkan Suara Perempuan
KULONPROGO, WongKito.co – Perkumpulan Mitra Wacana menyelenggarakan kegiatan evaluasi tahunan program pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bertajuk "Pemenuhan Hak Asasi Manusia dan Pelindungan dari Bahaya Perdagangan Orang di Indonesia", Kamis (25/9/2025).
Ratmini, anggota Forum Perempuan Hargorejo, sebagai seorang penerima manfaat dari program yang dilakukan oleh Mitra Wacana mengatakan kini merasa pendampingan yang dilakukan oleh Mitra Wacana selama ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan komunitas.
"Saya jadi lebih percaya diri berbicara di depan publik dan mampu menyampaikan pengetahuan yang saya dapatkan kepada masyarakat secara luas terkait dengan TPPO," kata dia dalam siaran pers yang diterima redaksi WongKito.co.
Baca Juga:
- La Nina Akhir Tahun Diprediksi Picu Hujan Lebih Banyak 3 Bulan ke Depan di Sumsel
- OJK Dorong Sumsel jadi Model Pengembangan Bursa Karbon Melibatkan Masyarakat
- Cek 6 Cara Menahan Godaan Harga Diskon Tanpa Menyesal
Acara yang berlangsung di pondok Makan Omah Mbeji, Wates, Kulon Progo ini dihadiri 54 orang dari perwakilan pusat pembelajaran Perempuan dan Anak (P3A), media desa, tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah kalurahan yang menjadi dampingan Mitra Wacana dan delapan kelurahan di Kapanewon Temon Kulon Progo, Yogyakarta.
Muazim Project Manager Mitra Wacana, mengungkapkan evaluasi periode Oktober 2024 – September 2025 ini memadukan metode kualitatif dan kuantitatif mulai dari melakukan FGD sampai wawancara.
Mitra Wacana menerapkan standar OECD DAC dengan enam kriteria : relevansi, koherensi, efektifitas, efisiensi, dampak, dan keberlanjutan. Melalui pendekatan ini, evaluasi tidak hanya menyoroti output kegiatan, tetapi juga menimbang sejauh mana intervensi membaha perubahan dan dampak nyata bagi masyarakat.
Selain itu, ia menambahkan keterlibatan berbagai pihak mulai dari kelompok perempuan, pemerintah kelurahan hingga orang muda yang tergabung dalam media desa dalam program ini menunjukkan bahwa isu TPPO ini bukan hanya tanggung jawab salah satu pihak saja, tetapi menjadi isu bersama.
Baca Juga:
- Palembang Matcha Fest 2025 Digelar di SoMa, Festival Teh Hijau Jepang Pertama di Sumatera
- Potlot Pentaskan Puyang, Respons Rusaknya Ruang Hidup Harimau Sumatera Demi Minyak Goreng dan Tisu Toilet
- KCIF2025: Pentingnya, Memosisikan Feminisme Indonesia Gerakan Sosial-Politik yang Tidak Terisolasi
Mitra berharap evaluasi ini mampu memperkuat sinergi ke depan untuk memberikan pelindungan Masyarakat dari TPPO dan memastikan regulasi dari Tingkat local hingga nasional mampu memberikan pelindungan dan berpihak pada korban TPPO.
"Harapannya kita mampu untuk menemu kenali kembali tentang peluang untuk kolaborasi dengan berbagai kelompok Masyarakat untuk mengkampanyekan pencegahan TPPO. Mitra Wacana sangat terbuka dengan kritik dan saran yang disampaikan oleh penerima manfaat dalam Upaya perbaikan pendampingan agar sesuai dengan kebutuhan di akar rumput," ujar Wahyu Tanoto Ketua Dewan Pengurus Mitra Wacana.(ril)