Hari Raya Kurban
Senin, 09 Juni 2025 10:03 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
Editor:Redaksi Wongkito
PALEMBANG, WongKito.co - Pasca pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, suasana hangat keluarga dan lingkungan diwarnai dengan sajian khas Nusantara yang kaya rasa, mulai dari gulai, tongseng, sate, hingga rendang. Bahan-bahan seperti daging kambing, sapi, dan santan menjadi bintang utama dalam banyak menu favorit selama momen kurban ini.
Meski menggugah selera dan menjadi bagian dari budaya kuliner yang mempererat tali silaturahmi, konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol ini menyimpan risiko kesehatan yang tidak boleh diabaikan.
Tanpa disadari, pola makan yang kurang seimbang selama perayaan Iduladha bisa memicu lonjakan kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta gangguan metabolik lainnya.
Bahaya Kolesterol Jahat dalam Daging Merah
Kolesterol tinggi menjadi masalah kesehatan yang umum ditemui setelah seseorang mengonsumsi daging merah dalam jumlah besar. Daging merah, terutama yang berlemak, merupakan salah satu sumber utama kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyumbat pembuluh darah dan memicu penyakit jantung, hipertensi, hingga stroke.
Batasi Daging, Ganti dengan Sumber Protein Sehat
Untuk membantu menurunkan kadar kolesterol, penting untuk membatasi asupan daging merah. Mengganti sumber protein hewani dengan alternatif seperti ikan, tahu, tempe, atau putih telur bisa menjadi langkah bijak. Ikan laut seperti salmon dan tuna kaya akan omega-3 yang justru membantu menjaga kesehatan jantung.
Perbanyak Serat dari Buah dan Sayuran
Mengonsumsi lebih banyak serat dari buah dan sayuran segar juga efektif menurunkan kolesterol. Serat larut dalam buah seperti apel, jeruk, dan pir dapat membantu mengikat kolesterol dalam sistem pencernaan dan membuangnya dari tubuh. Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli pun berperan besar dalam menurunkan kolesterol.
Ganti Cara Masak: Kurangi Gorengan, Perbanyak Kukusan
Menghindari teknik memasak yang menggunakan santan, minyak banyak, atau digoreng dapat mencegah asupan lemak jenuh berlebih. Makanan yang dipanggang, direbus, atau dikukus jauh lebih sehat dan tetap lezat. Pengurangan gorengan menjadi kunci penting dalam pengendalian kolesterol.
Rutin Bergerak, Olahraga Ringan Jelang Berbuka
Menjelang Ramadan, aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda selama 30 menit per hari dapat membantu membakar lemak dan menyeimbangkan kolesterol dalam tubuh. Waktu terbaik untuk berolahraga bisa dilakukan menjelang berbuka puasa atau setelah salat tarawih.
Atur Pola Makan Sahur dan Berbuka dengan Bijak
Pola makan selama Ramadan cenderung berubah, sehingga penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi antara sahur dan berbuka. Menghindari langsung menyantap makanan berat saat berbuka sangat dianjurkan agar tidak terjadi lonjakan kolesterol secara mendadak.
Periksa Kesehatan Secara Berkala
Bagi yang memiliki riwayat kolesterol tinggi atau faktor risiko penyakit jantung, penting untuk memantau kondisi kesehatan secara berkala. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dapat membantu merancang pola makan yang aman dan sesuai kebutuhan tubuh.
Tulisan ini telah tayang di TrenAsia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 5 Juni 2025.